Puan Pastikan Pemilu 2024, Cak Imin Dianggap Permalukan NU dan Gus Dur
Editor: tim
Selasa, 15 Maret 2022 19:57 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pemilu dipastikan tak akan diundur. Pemilu akan tetap digelar pada 14 Februari 2024. Pemerintah, DPR dan KPU sudah sepakat bahwa pemilu digelar sesuai jadwal. Yaitu 14 Februari 2024.
Hal itu ditegaskan Ketua DPR RI Puan Maharani saat berkunjung ke kantor PBNU di Jalan Kramat Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022)
BACA JUGA:
Cak Imin Sebut Wasekjen PBNU Pengangguran Cari Kegiatan, Gegara Bela Gus Ipul soal Regenerasi PKB
Cak Imin Batal Maju Pilgub Jatim, Ini Penjelasan PKB
Ada Gerakan Dongkel Cak Imin dari Ketum PKB, Utusan Istana Temui Kiai-Kiai NU?
Tolak Jadi Menteri, Cak Imin Disebut Jajaki Maju Calon Gubernur Jatim
"Pemilu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024," kata Puan Maharani.
Menurut Puan, posisi DPR dalam menanggapi isu penundaan pemilu sudah final. Putri Megawati Soekarnoputri itu menegaskan bahwa jadwal Pemilu 2024 sudah disepakati bersama.
"Pemerintah, DPR dan KPU sudah menyepakati bahwa pemilu akan dilaksanakan pada 14 Februari tahun 2024," tegas cucu Bung Karno itu.
Pernyataan Puan Maharani itu mendapat respon positif dari para kiai dan aktivis NU. Wakil Ketua Umum Barikade Gus Dur, Sudarsono Rahman, mengapresiasi sikap politik Puan yang dianggap konsisten dengan konstitusi.
“Saya sangat mengapresiasi sikap politik Mbak Puan. Sebaliknya saya sangat menyayangkan sikap politik Muhaimin. Dia (Muhaimin) telah mempermalukan NU dan Gus Dur,” tegas Cak Dar, panggilan akrab Sudarsono Rahman - kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (15/3/2022) malam.
(Sudarsono Rahman. Foto: dok pribadi)
Menurut dia, Muhaimin yang kali pertama mengusulkan penundaan pemilu sangat memalukan. “Gus Dur itu sangat menghormati konsitusi. Tak seenaknya mengubah jadwal pemilu hanya karena kepentingan pragmatis politik,” tegas mantan ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur itu.
“Muhaimin jelas-jelas mempermalukan NU dan Gus Dur karena dia selalu mengklaim representasi NU dan Gus Dur, tapi kelakuannya merendahkan ajaran dan sikap politik Gus Dur. Gus Dur itu pejuang demokrasi. Kalau politisi seperti Muhaimin mengusulkan menunda pemilu berarti menginjak-injak demokrasi,” tegas Cak Dar geram.
Simak berita selengkapnya ...