Luhut Dicap Pengkhianat dan Jerumuskan Presiden, Beranikah Jokowi Memecat?
Editor: tim
Kamis, 14 April 2022 22:25 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Setiap masa ada tokohnya, setiap tokoh ada masanya.
Akankah pepatah itu bakal menimpa menteri kebanggaan Presiden Joko Widodo: Luhut Binsar Panjaitan yang kini Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi?
BACA JUGA:
Jokowi Resmikan Smelter Grade Alumina, Erick Thohir Paparkan Dampak soal Impor Alumnium
Menparekraf Sebut Investasi IKN dari Luar Negeri Sentuh Angka Rp1 Triliun
Presiden Jokowi Jadi Saksi Pernikahan Yusuf dan Jihan, Khofifah: Sebuah Kehormatan yang Luar Biasa
Projo Tuban Gaspol Dukung Paslon Riyadi Gus Wafi di Pilbup
Luhut yang oleh Jokowi selalu diberi wewenang penting – sampai disebut sebagai menteri segala urusan - kini mulai mengalami nasib tak menguntungkan: digebuk para tokoh-tokoh nasional, terutama yang selama ini berseberangan.
Yang paling keras tentu saja Masinton Pasaribu, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Ia menyebut Luhut sebagai brutus atau pengkhianat yang ada dalam istana presiden.
Masinton Pasaribu menuding Luhut Binsar Panjaitan aktif menggalang kekuatan politik untuk mendukung wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Mulai dari klaim big data 110 juta orang menginginkan penundaan pemilu, penggalangan kepala desa yang tergabung dalam Apdesi, dan para ketua umum partai politik.
Tiga ketua umum parpol yang sudah terlanjur mendukung penundaan pemilu adalah Muhaimin Iskandar (PKB), Zulkifli Hasan (PAN) dan Airlangga Hartarto (Golkar).
Namun – lucunya – Zulkifli Hasan dan Airlang Hartarto kemudian “balik kucing” alias balik badan mengaku tak mendukung penundaan pemilu setelah presiden Jokowi mengatakan pemilu akan dilaksanakan sesuai jadwal. Padahal mereka – terutama Golkar – bersama PKB sangat getol bergerilya mewacanakan penundaan pemilu.
(Masinton Pasaribu: foto: twitter)
Masinton mendesak agar Luhut segera mundur dari posisinya sebagai menteri karena dianggap telah menciptakan kekacauan dalam pemerintahan Jokowi.
"Orangnya sudah ketahuan kan. Siapa yang ingin menjerumuskan presiden? Siapa yang mewacanakan dan menggalang tiga periode? Siapa? Luhut! Siapa yang cari muka, siapa yang mewacanakan dan memobilisasi dukungan kepala desa? Luhut! Siapa yang menggalang beberapa ketua umum partai? Luhut! Artinya brutus dalam istana itu ya Luhut," kata Masinton Pasaribu, Senin (11/4).
Lalu bagaimana tanggapan Luhut? Ternyata tokoh Batak itu enggan menanggapi.
"Saya ke sini memang untuk apa? Olahraga," ucap Luhut di Hotel Century Park, Jakarta, Rabu (13/4).
Namun Sandy Patriana Mahura yang dikenal sebagai pendukung Luhut meradang.
“Pernyataan (Masinton) sangat tidak elok, ini merupakan cerminan buruk. Sebagai wakil rakyat dalam berkomunikasi mesti mengedepankan etika, bukan luapan emosi apalagi pernyataan di media," tegas Sandy Patriana Mahura, Deklarator Barisan Nusantara (BARNAS), dikutip JPNN, Rabu (13/4).
(Sandy Patriana Mahura. Foto: jpnn)
Simak berita selengkapnya ...