Jangan Ada Kecurangan dalam Muktamar, Masdar F Mas’udi Usul NU Dipimpin Direktur | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Jangan Ada Kecurangan dalam Muktamar, Masdar F Mas’udi Usul NU Dipimpin Direktur

Senin, 20 April 2015 02:12 WIB

Masdar F Mas'udi (foto: tempo)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ternyata makin banyak tokoh NU yang was-was terhadap praktik kecurangan dalam Muktamar NU ke 33 yang rencananya digelar di Jombang tanggal 1-5 Agustus 2015. Maklum, mereka trauma dengan Muktamar NU ke-32 di Makassar. Hampir semua PWNU dan PCNU mengaku melihat praktik riswah dan kecurangan dalam pemilihan Rais Am dan Ketua Umum PBNU di Muktamar Makassar.

Diantara tokoh NU yang khawatir atas terjadinya kecurangan itu adalah Rais Syuriah PBNU KH. Masdar Farid Masudi. "Muktamar nanti harus lebih terbuka dan tidak ada yang namanya kecurangan dalam pemilihan," kata Kiai Masdar kepada wartawan, usai diskusi dalam Forum Tabayun Ikatan Sarjana NU (ISNU) Jawa Timur dengan tema Mengawal Suksesi Kepemimpinan NU di JX International Expo, Surabaya, Minggu 19 April 2015.

Namun, Masdar enggan menyebutkan secara detail yang dimaksud kecurangan dalam pemilihan Rais Syuriah dan Ketua Umum PBNU.

Sementara saat berbicara dalam diskusi, Masdar mempertanyakan rencana penerapan sistem pemilihan Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) dalam memilih Rais Am.

”Apakah situasi sekarang memang mengharuskan kita pakai Ahwa,” katanya. Menurut dia, Ahwa tidak bisa menyerap aspirasi warga NU karena hanya diwakili oleh 9 orang.

Sikap senada juga disampaikan Masdar Hilmy, intelektual muda NU. "Kalau sistem pemilihan saja yang harus kembali masa lalu, sementara kita tidak mengkaji lebih serius maka modus operandi kebutuhan terhadap masa lalu itu bisa terjadi dan itu menurut saya sangat fatal," ujar dia. Ia juga berharap seluruh elemen harus mengawal Muktamar NU ke 33 di Jombang, agar tidak dijadikan tunggangan kepentingan politik.

Masdar juga mengingatkan bahwa situasi sosial sekarang sudah berbeda dengan jaman dulu. Karena itu, ia minta NU ke depan harus mulai memikirkan pengelolaan organisasi secara lebih modern.

Menurut Masdar, pola kepemimpinan berbasis kharisma seorang kiai seperti yang selama ini diterapkan, lambat laun mulai tidak sesuai dengan perkembangan zaman. "Zaman berganti, harus ada distribusi power," ujar Masdar

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

 Tag:   muktamar-nu

Berita Terkait

Bangsaonline Video