Khofifah Ajak Muslimat NU di Kabupaten Malang Jadi Garda Terdepan Turunkan Stunting
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 05 Mei 2024 21:05 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengajak ribuan jamaah Muslimat NU di Kabupaten Malang untuk menjadi garda terdepan dalam membantu pemerintah menurunkan stunting.
Tidak hanya itu, ia juga mengajak Muslimat untuk mengambil peran dalam membangun generasi Indonesia yang cerdas lagi berakhlakul karimah dimulai dari pendidikan anak usia dini sebagaimana layanan Muslimat NU di seluruh Indonesia yang fokus pada pendidikan anak usia dini, kelompok bermain, TK, RA serta TPQ
BACA JUGA:
Khofifah Sambut Gembira, 12 Desa Wisata Jatim Lolos 100 Besar, Inilah Daftar Desa Tersebut
Khofifah-Emil Resmi Terima Surat Dukungan dari Perindo untuk Pilgub Jatim 2024
Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM Ditunda 2026, Khofifah: Beri Kesempatan Pelaku Usaha
Khofifah Optimis Bisa Perluas Jangkauan Sekolah Khadijah di Berbagai Daerah
Hal itu secara khusus disampaikannya dalam peringatan Harlah Muslimat NU yang ke-78 bersama seluruh jamaah Muslimat NU Se-Kabupaten Malang, denan tema Membangun Ketahanan Keluarga Untuk Memperkuat Ketahaban Nasional yang digelar di Kabupaten Malang, Minggu (5/5/2024).
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Bupati Malang, Sanusi, beserta istri Anis Zaidah Sanusi, Rois Syuriah PCNU Malang KH Zainal Arifin, dan juga jajaran kepala OPD di lingkungan Kabupeten Malang dan camat se Kabupaten Malang tersebut, Khofifah menekankan tentang pentingnya membangun ketahanan keluarga untuk membangun ketahanan nasional.
“Hari ini, bangsa kita memiliki PR yang salah satunya adalah terkait stunting. Stunting ini menjadi permasalahan kesehatan , sosial juga ekonomi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan anak,” kata Khofifah.
“Padahal kalau kita ingin melahirkan generasi yang fatonah atau cerdas, maka generasi kedepan tidak boleh stunting. Maka bagaimana Muslimat NU bisa menjadi penguat untuk bersama-sama menyisir apakah masih ada di sekitar kita anak yang terindikasi stunting, untuk segera ditangani bersama,” imbuhnya.
Sebab, penanganan stunting ini tidak bisa disepelekan. Karena harus diberi intervensi di masa-masa emas pertumbuhan anak yaitu di seribu hari kelahiran anak bahkan harus dimulai sejak remaja serta masa kehamilan .
Sejatinya dikatakan Khofifah penanganan anak terindikasi stunting ketika bayi sudah dilahirkan cenderung terlambat. Justru akan sangat baik pencegahan stunting dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan. Dengan pemenuhan gizi yang cukup agar bayi tidak terlahir berat badan rendah.
Ada sejumlah upaya yang perlu dilakukan Muslimat dalam upaya penurunan stunting. Salah satunya dengan sedekah satu butir telur sehari untuk anak yang terindikasi stunting. Dengan harapan kebutuhan protein yang dibutuhkan anak terindikasi stunting bisa dipenuhi setiap harinya.
Simak berita selengkapnya ...