KH Asad Said Ali: Muktamar yang Buruk Melahirkan Kepengurusan yang Buruk
Editor: Redaksi
Rabu, 21 Agustus 2024 19:22 WIB
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Akademi Kepemimpinan Dipantara, sebuah lembaga think tank yang berfokus pada kajian kepemimpinan di kalangan NU, menggelar Silaturahmi Nasional bertajuk 'Penerapan Khittah NU Dalam Politik Kebangsaan'.
Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh senior NU, di antaranya Dr. KH. As'ad Said Ali (mantan Wakil Ketua Umum PBNU dan mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara); Dr. A.S. Hikam (pengamat politik); KH. Arifin Junaidi; dan KH. Baidhowi Adnan (mantan Komandan Banser DKI Jakarta Tahun 1965). Acara ini digelar di Jakarta.
BACA JUGA:
Di Majelis Sidoarjo Bermunajat, Khofifah Didoakan Ulama dan Ribuan Jamaah Kembali Pimpin Jawa Timur
Gandeng Anak Muda, Rini Syarifah Daftar ke KPU Kabupaten Blitar
Yusuf Rio Wahyu Prayogo-Ulfiyah Daftar ke KPU Situbondo
Syauqul Muhibbin-Elim Tyu Samba Daftar ke KPU Kota Blitar
Dalam paparan yang disampaikan, Dr. KH. As'ad Said Ali menyoroti kondisi NU saat ini yang dinilai penuh dengan konflik dan kekacauan. Menurutnya, kondisi ini tidak lepas dari hasil Muktamar NU di Lampung yang digelar beberapa waktu lalu. Kiai As'ad mengungkapkan bahwa muktamar tersebut dipenuhi rekayasa yang berdampak buruk terhadap wajah NU hari ini.
“Kisruh yang kita saksikan dalam tubuh NU saat ini adalah produk dari Muktamar Lampung yang penuh rekayasa. Hasil dari muktamar tersebut menciptakan ketidakstabilan dalam organisasi, sehingga wajar jika NU kini penuh dengan konflik dan kekacauan,” ujar Kiai As'ad dalam sambutannya.
Selain Kiai As'ad, KH. Arifin Junaidi juga memberikan pandangannya terkait situasi internal NU dan hubungannya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia menjelaskan tentang proses pembentukan PKB yang disusun secara resmi oleh tim 5 dan tim 9, yang bertujuan untuk menjembatani aspirasi NU dalam politik kebangsaan. Menurutnya, peran PKB sebagai representasi politik NU seharusnya tetap dalam koridor yang sesuai dengan nilai-nilai khittah NU.
Simak berita selengkapnya ...