Kronologi Sepasang Kekasih Pegawai Hotel di Batu Buang Janin Hasil Aborsi di Toilet
Editor: Novandryo W S
Wartawan: Agus Salimullah
Selasa, 17 September 2024 18:00 WIB
KOTA BATU,BANGSAONLINE.com - Dua pegawai hotel di kawasan jalan Trunojoyo, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu diamankan Satreskrim Polres Batu lantaran diduga melakukan praktik aborsi.
Keduanya adalah pasangan kekasih. Pria inisial DR (20) warga Sleman Yogyakarta dan wanita inisial RN (19) warga Wajak, Kabupaten Malang.
BACA JUGA:
Sah! KPU Undi dan Tetapkan Nomor Tiga Paslon Peserta Pilwali Batu 2024
Pj Wali Kota Batu Apresiasi Kolaborasi Petani Jeruk Keprok, Hand Painted Rokhim dan Hotel Aston Inn
Atasi Wisatawan Membeludak, Pemkot Batu Bakal Bangun Tempat Parkir Baru Sistem Gate di Alun-Alun
Polres Batu Ringkus Sejoli yang Diduga Aborsi Janin di Luar Nikah
Sejoli itu melakukan aborsi dengan menggugurkan kandungan hasil hubungan di luar nikah. Janin yang digugurkan dibuang di toilet tempat mereka berdua bekerja.
Keduanya tinggal bersama di sebuah kos yang juga masih di kawasan jalan Trunojoyo dekat lokasi hotel tempat mereka bekerja.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pratama dalam jumpa pers, Selasa (17/9/24) menjelaskan, bahwa kasus aborsi pasangan tersebut diketahui pada 3 September 2024 lalu.
Janin yang dikandung perempuan berinisial RN berusia 11 Minggu atau mendekati tiga bulan.
“Ya, jadi janin yang diaborsi itu masih berbentuk gumpalan. Keduanya diketahui telah berpacaran sejak Oktober 2023 yang lalu. Mereka berpacaran selama kurang lebih satu tahun pada Juni 2024 lalu, dan RN mengetahui jika dirinya juga sudah tidak menstruasi lagi, yang pada akhirnya diperiksakan ke bidan. Dari hasil pemeriksaan, ternyata ada janin yang dikandungnya dari hasil hubungannya dengan DR. Pada akhirnya, pasangan ini (DR dan RN) sepakat untuk nekat menggurkan hasil hubungan gelapnya," terang AKBP Andi kepada awak media.
Menurutnya, setelah mengetahui RN mengandung lewat pemeriksaan ke bidan, DR lalu kemudian membeli obat Phisoprospol secara online di aplikasi Tiktok.
Karena, kurang efektif hasil minum obat itu, pada bulan pertama yang kemudian dilanjutkan lagi bulan kedua dengan meminum obat yang sama.
Simak berita selengkapnya ...