Mathur Husyairi Ajak Paslon Lain Berdemokrasi Tanpa Politik Uang
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Subaidah
Rabu, 25 September 2024 01:30 WIB
BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Calon Bupati Bangkalan nomor urut 2, Mathur Husyairi, menegaskan maju pilkada tanpa kecurangan dan money politik.
Hal itu disampaikan saat sambutan usai ikrar deklarasi kampanye damai yang digelar oleh KPU Bangkalan, Selasa (25/9/2024).
BACA JUGA:
Hadiri Deklarasi KPU, Pj Bupati Bangkalan: PNS Boleh Ikut Kampanye, Tapi Dilarang Dukung Paslon
Deklarasi Kampaye Damai, Paslon Berbagi: Mari Jaga Kerukunan Tanpa Saling Menjatuhkan
Bawaslu Bangkalan Ajak Pemilih Pemula Awasi Pilkada, Foto dan Lapor Jika Temui Kecurangan
Nomor Urut Pilkada Bangkalan 2024: Lukman Hakim-Fauzan 01, Mathur Husyairi-Jayus 02
"Ini juga menjadi tantangan bagi KPU dan Bawaslu. Saya yakin masyarakat Bangkalan juga tidak akan mau mempertaruhkan dukungannya hanya karena sobekan amplop berisi Rp50 ribu atau Rp100 ribu dan menggantungkan nasibnya 5 tahun ke depan," ujar Mathur.
Ia mengingatkan, sudah ada contoh sejumlah mantan Bupati Bangkalan yang masuk penjara karena kasus korupsi.
"Kami meyakini, kasus itu dimulai dari money politik yang dilakukan dalam pilkada. Maka dari itu, kami mengajak paslon nomor 1 (Lukman-Fauzan) agar berdemokrasi yang jujur tanpa politik uang," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Mathur juga menyampaikan alasannya menggunakan pakaian sakera, karena ingin menunjukkan persatuan dan persaudaraan untuk Bangkalan yang lebih baik.
"Selain ini memang baju khas Madura yang selama ini kita kenal sakera, kita ingin menunjukkan kalau kita ini setaretanan, settong dhere. Silakan beda pilihan, tapi tetap mengedepankan persatuan dan persaudaraan sesama warga Bangkalan," ungkapnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Bangkalan untuk mengedepankan kontestasi berdemokrasi yang damai, lancar, dan sesuai dengan asas pemilu.
"Saling menghormati, saling menghargai, jangan saling mencela, fitnah atau mengadu domba antar tim pendukung ataupun relawan masing masing calon," ujarnya.
"Kita berkompetisi. Menang kalah itu sebuah konsekuensi dari sebuah kompetisi. Harapan kita berjalan dengan baik dan lancar, sehingga menang dengan bermartabat, dan kalah pun juga bermarwah dan bermartabat," ucapnya. (ida/uzi/rev)