Media Workshop BPJS Kesehatan, Potret Satu Dekade Program JKN dan Tantangan Pemerintahan Baru | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Media Workshop BPJS Kesehatan, Potret Satu Dekade Program JKN dan Tantangan Pemerintahan Baru

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Muji Harjita
Kamis, 26 September 2024 09:00 WIB

Media Workshop BPJS Kesehatan. Foto: Ist

JAKARTA, BANGSAONLINE.com Kesehatan menggelar Media Workshop bertajuk 'Potret Satu Dekade Perjalanan Membangun Indonesia Sehat dan Menjaga Keberlangsungan Program  pada Pemerintahan Baru', Rabu (25/9/2024). Direktur Utama Kesehatan, Ghufron Mukti menegaskan pencapaian penting selama 10 tahun penyelenggaraan program (jaminan kesehatan nasional). 

"Per 1 September 2024, lebih dari 277 juta jiwa atau 98,67 persen penduduk Indonesia telah terdaftar sebagai peserta . Capaian ini sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan cakupan Universal Health Coverage (UHC) tercepat di dunia, dalam satu dekade. Jika dibandingkan dengan capaian UHC di negara lain, seperti Korea Selatan, memerlukan 12 tahun untuk mencapainya,” paparnya.

Ia juga menjelaskan, dalam upaya menjaga keberlanjutan Program , Kesehatan terus memperkuat kemitraan dengan 23.294 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan 3.140 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL). Kesehatan juga memperluas layanankesehatan di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan Memenuhi Syarat (DBTFMS) di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.

"Pada 2014, tercatat 92,3 juta pemanfaatan per tahun, dan pada 2023 jumlahnya meningkat menjadi 606,7 juta pemanfaatan per tahun, atau sekitar 1,7 juta pemanfaatan setiap hari. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat semakin memanfaatkan akses kesehatan yang disediakan oleh ,” ujarnya.

Inovasi teknologi menjadi kunci peningkatan layanan, Ghufron menuturkan melalui Aplikasi Mobile memungkinkan peserta untuk mengambil antrean online, mengubah data, hingga mencari informasi. Hal ini sejalan dengant transformasi mutu layanan Kesehatan, dengan memberikan layanan yang semakin mudah, cepat, dan setara bagi seluruh peserta .

“Keberhasilan Program menarik minat banyak negara untuk mempelajari sistem penyelenggaraan Program . Negara-negara seperti Inggris, Korea Selatan, dan Malaysia. Tak hanya itu, organisasi internasional seperti World Bank, Joint Learning Network (JLN), dan International Social Security Association (ISSA) telah menjadikan Kesehatan sebagai model dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan di kancah global. Pada Maret 2024, ISSA bahkan menggelar The 17th ISSA International Conference on ICT in Social Security di Bali, dengan Kesehatan sebagai tuan rumah,” katanya.

Menghadapi pemerintahan baru, Kesehatan telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan Program . Ghufron menjelaskan bahwa melalui penguatan cadangan dana melalui pengelolaan aset dan likuiditas yang lebih optimal, serta kerja sama erat dengan pemerintah menjadi kunci utama dalam mendukung kesinambungan Program .

“Salah satu tantangan yang dihadapi Kesehatan adalah meningkatnya kasus penyakit berbiaya katastropik, seperti hipertensi, diabetes, dan kanker, yang pada 2023 mencapai Rp34,7 triliun. Untuk mengatasi hal ini, Kesehatan tengah gencar menyosialisasikan skrining kesehatan secara dini dan mengelola penyakit kronis melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis), yang menyediakan layanan khusus bagi penderita diabetes dan hipertensi,” urai Ghufron.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video