Kader Adiwiyata SMAN 2 Batu Dibekali Keterampilan Produksi Eco Enzym | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kader Adiwiyata SMAN 2 Batu Dibekali Keterampilan Produksi Eco Enzyme

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Agus Salimullah
Kamis, 26 September 2024 14:00 WIB

Ketua Relawan Eco Enzym Kota Batu, Gung Endah Tuti Rahayu, saat membantu penimbangan bahan baku eco enzyme.

Dijelaskan, bahan organik yang dapat dibuat menjadi eco enzim ialah bekas sayuran dan buah. Mulai dari kulit hingga buahnya. Namun tidak boleh menggunakan buah yang berlemak seperti durian, kelapa, dan daging alpukat.

Untuk membuatnya, diperlukan wadah yang kedap udara. Misalnya menggunakan galon bekas air. Perbandingan dengan bahan lainnya ialah 1:3:10. Misalnya 1 kilo gula, 3 kilo buah dan sayur dan 10 liter air. Untuk gula bisa menggunakan molase (gula tetes), bukan gula pasir agar lebih ekonomis.

"Ini sudah rumus. Satu bagian gula, tiga bagian kulit buah dan sayur, sepuluh bagian air. Tidak boleh tertukar," ungkap Gung Endah.

Dalam praktik membuat eco enzyme, peserta menyiapkan 2,7 Kg buah dan sayur, 9 ons molase, dan menyiapkan 9 liter air yang dimasukkan ke galon.

Selanjutnya, buah dan sayur di potong kecil-kecil dan ditimbang. Setelah itu, molase dicampur dengan 2 liter air. Setelah tercampur, larutan dimasukkan ke galon yang sudah berisi 7 liter air.

Galon yang sudah berisi larutan ditutup setengah rapat agar gas bisa keluar. Sampai dua minggu pertama, eco enzim harus di cek berkala. Sebab menimbulkan gas sehingga perlu dibuka tutup. Kemudian setelah itu ditutup rapat sampai tiga bulan.

Setelah saatnya, Eco enzyme panen memiliki warna kecoklatan dan memiliki aroma asam manis. (asa/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video