Kampanye Perdana, Gus Barra-dr Rizal Langsung Menggebrak Enam Titik Lokasi di Jatirejo
Editor: MMA
Minggu, 29 September 2024 13:52 WIB
MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Mojokerto Dr Muhammad Albarra (Gus Barra)-dr Muhammad Rizal Octavian (Mubarok) melakukan kampanye perdana, Ahad (29/9/2024) pagi. Gus Barra-Rizal langsung menggebrak enam titik atau tempat di Kecamatan Jatirejo Mojokerto.
Gus Barra dan dr Rizal berampanye secara terpisah. Rizal berkampanye di tiga lokasi. Yaitu Desa Sumengko dan Kumitir, Gebangsari dan Dinoyo, serta Desa Jabung dan Desa Tawangsari.
BACA JUGA:
Sambangi Pertandingan Sepak Bola di Lapangan Pengaron, Gus Barra Janjikan Hal ini
Semarak Kampanye Gus Barra di Jatirejo
Siap Menang Mutlak, Ribuan Warga Komitmen Dukung Gus Barra di Pilkada 2024
Ketum Pergunu Prof Kiai Asep: Ratu Zakiyah Simbol Idealisme Kita
Sedangkan Gus Barra berkampanye di Desa Bleberan, Manting, Rejosari, Jembul, dan Dukuh Ngarjo. Terakhir di Desa Bourno dan Sumberjati.
Baik Gus Barra maupun Rizal masing-masing didampingi pimpinan partai pengusung dan para relawan.
Tampak hadir Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, ayahanda Gus Barra. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah itu datang bersama istrinya, Nyai Hj Alif Fadhilah, yang nota bene ibunda Gus Barra.
Tampak juga Dr Achmady, ayahanda Muhammad Rizal Octavian. Bupati Mojokerto 2000-2008 itu didampingi istrinya, Lalik Maftuchah.
Warga Jatirejo sangat antusias mengikuti yel-yel ganti bupati Mojokerto. Foto: Rochmat Saiful Aris/bangsaonline
Sebelum berangkat ke area kampanye mereka berkumpul di Guest House Universitas KH Abdul Chalim Bendunganjati Pacet Mojokerto. Pantauan BANGSAONLINE, para pimpinan parpol dan relawan itu sudah berdatangan sejak pukul 7.00 pagi.
Kiai Asep langsung memimpin doa sebelum mereka bergerak ke arena kampanye. Mereka berangkat naik mobil pribadi sekitar pukul 8.00 pagi. Mereka berangkat secara beriringan.
Dalam orasinya Gus Barra mengatakan, jika ditakdir memimpin Kabupaten Mojokerto ia tak akan menoleransi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme alias KKN. Menurut dia, pengangkatan jabatan atau kenaikan pangkat tak boleh melalui cara-cara menyogok atau nepotisme.