Banyak Pasien Miskin Telantar di Kediri, Cabup Haryanti: BPS dan Pemerintah harus Disinkronkan
Editor: nur syaifudin
Wartawan: arif kurniawan
Kamis, 05 November 2015 12:16 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Mantan Bupati Kediri Haryanti melihat banyaknya warga miskin yang belum tercover sepenuhnya oleh BPJS kesehatan karena kurang singkronnya data dari badan pusat statistik (BPS) dan Pemerintah. Seperti yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri misalnya, Suminah, warga setempat tidak mendapatkan kartu jaminan kesehatan (Jamkesmas) maupun kartu BPJS kesehatan. Padahal, perempuan tua yang usianya sudah mencapai 70 tahun ini hidup dalam kondisi serba kekurangan.
“Saya tidak dapat Jamkesmas, Nak. Sudah mengajukan, tetapi tidak diuruskan,” keluh Suminah saat mengikuti pengobatan gratis yang digelar mantan Bupati Kediri Haryanti di desanya.
BACA JUGA:
Dhito Tertarik Gandeng PSPK untuk Tingkatkan Ekosistem Pendidikan di Kabupaten Kediri
Bantu Anak Vakum Sekolah yang Rawat Kedua Orang Tuanya, Bupati Kediri Terjunkan 4 Dinas Sekaligus
Bupati Dhito Selawat Bareng Zahir Mania, Habib Bidin: Semoga Kabupaten Kediri Semakin Baik
Mbak Cicha Minta DWP Kabupaten Kediri Berperan Aktif Cetak Generasi Bangsa Berkualitas
Suminah sering mengeluhkan sakit kepala tetapi ia jarang berobat. Dia beralasan tidak mempunyai uang untuk pergi ke rumah sakit. Selain itu, letak Puskesmas juga jauh dari tempat tinggalnya di Dusun Besuk, Desa Banaran. Biasanya, Suminah menunggu kegiatan pengobatan gratis yang diadakan di balai desanya.
“Puskesmasnya jauh, Nak. Harus pergi ke Kandangan. Besok tanggal 14 Nopember mendatang ada pengobatan gratis semacam ini. Tentunya saya sangat bersyukur, kegiatan ini sangat baik. Lebih-lebih apabila sering diadakan disini,” imbuh perempuan yang rambutnya telah dipenuhi uban ini.
Haryanti mengatakan, permasalahannya Jamkesmas terletak pada pendataan yang dilakukan pemerintah. Dia melihat acuan pendataan antara Kementerian Sosial dan Badan Pusat Statistik (BPS) berbeda. Untuk itu perlu disamakan, sehingga warga miskin jangan sampai ketinggalan untuk jaminan kesehatannya.
Simak berita selengkapnya ...