Lama Menganggur, Ratusan Pekerja Tambang Pasir Kali di Lumajang Nglurug Tiga Kantor
Jumat, 13 November 2015 19:47 WIB
LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan pekerja tambang pasir tradisional di Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru, tepatnya di Sungai Rejali, Desa Pasru Jambe, Kecamatan Pasru Jambe menggelar unjuk rasa di tiga tempat yakni, Kantor DPRD, Kantor Perhutani RKPH Probolingggo dan di Kantor Pemkab Lumajang, Jum'at (13/11).
Pantauan BANGSAOLINE di lokasi, dengan membawa belasan truk, pengunjuk rasa meminta kepada pejabat terkait segera membuka kembali aktivitas tambang di wilayah DAS Semeru. Pasalnya, semenjak ditutup oleh pihak Perhutani setengah bulan berjalan, ribuan pekerja yang biasa menggantungkan mata pencaharian di sektor pertambangan menganggur.
BACA JUGA:
Satu Korban Tanah Longsor Tambang Pasir Lumajang Ditemukan, BPBD Hentikan Pencarian Sementara
Tak Mau Terjadi Salim Kancil Jilid 2, Polres Lumajang Obrak Penambal Ilegal di Pantai Watu Pecak
Gejolak Jalur Pasir Desa Jugosari, Kapolres dan Bupati Lumajang Turun Langsung Netralisir Warga
Gelar Razia Besar, Polres Lumajang Amankan Belasan Truk Pasir Ilegal
“Tambang di Pasrujambe harus segera dibuka, jika tidak kami semua akan menganggur. Lalu bagaimana dengan hidup keluarga kami pak," ujar koordinator aksi, Abdul Karim saat meyampaikan orasinya.
"Anak-anak kami sekolah, setiap hari butuh uang. Dengan adanya penutupan ini, kami tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali berharap agar tambang dibuka kembali,” tandasnya.
Perwakilan warga akhirnya diterima di ruang paripurna DPRD Lumajang. Mereka ditemui oleh Ketua DPRD Lumajang H. Agus Wicaksono, Kapolres Lumajang, Wakil Ketua DPRD Lumajang dan sejumlah anggota DPRD Lumajang.
Simak berita selengkapnya ...