Walikota Surabaya : Siswa Harus Diajarkan Bekerja Keras dan Ulet
Editor: musta'in
Wartawan: yuli iksanti
Kamis, 01 Mei 2014 15:10 WIB
SURABAYA (BangsaOnline) - Kasus kebocoran kunci jawaban pada Ujian Nasional (UN) tingkat SMA di Surabaya beberapa waktu lalu, membuat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini harus mengumpukan kepala sekolah SMP, Kamis (1/5/2014), di Graha Sawunggaling.
Dikumpulkannya kepala sekolah SMP se-Surabaya ini bertujuan untuk tidak kembali terjadi kebocoran kunci jawaban UN di tingkat SMP. Wali Kota Surabaya, meminta kepada seluruh kepala sekolah yang hadir untuk tidak memaksakan anak didiknya memperoleh nilai bagus dengan jalan tidak benar.
BACA JUGA:
Jelang Hari Otoda XXVIII, Satpol PP Surabaya Perketat Keamanan dengan Terjunkan 3 Tim
Lantik 2.086 PPPK, Wali Kota Surabaya Imbau Maksimalkan Tugas Kepada Masyarakat
Antisipasi Lonjakan Pendatang Baru, Pemkot Surabaya Lakukan Pendataan
Digitalisasi Informasi Inklusif dan Ramah Disabilitas: Pemilu Berkeadilan di Surabaya
“Mari kita renungkan apa sebenarnya yang kita cari? Kita memang tidak ingin anak didik kita berhenti sekolah di tingkat SMP. Kita semua ingin anak didik kita bisa meneruskan sampai SMA. Tapi, tidak dengan menghalalkan segala cara. Jangan biasakan mereka mendapatkan nilai bagus didapat melalui jalan pintas supaya bisa lulus,” terangnya.
Kalau hal itu dibiasakan sejak sekarang, lanjut Risma dampaknya mereka pasti tidak mau bekerja keras. Mereka akan sangat tergantung dengan orang lain. Apalagi sebentar lagi mereka harus dihadapkan dengan AFTA 2015, pekerja asing akan banyak di Indonesia.
“Kalau kita salah menyiapkan anak didik kita, pasti mereka akan kalah bersaing dengan SDM asing. Saya ingin anak Indonesia khususnya Surabaya bisa menjadi pemimpin di kotanya atau dunia. Saya tidak mau anak Surabaya menjadi pekerja sedangkan pemiliknya orang asing. Jangan sampai itu terjadi,” ujarnya dihadapan kepala sekolah SMP pagi tadi.
Simak berita selengkapnya ...