Limbah Cemari Sungai di Kraton Pasuruan, Ulama Sesalkan Perusahaan
Minggu, 14 Februari 2016 22:58 WIB
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Pengasuh PP Nurul Huda desa Bendungan, Kraton, Pasuruan, KH Romli, menyesali adanya pembuangan limbah liar yang dialirkan perusahaan melalui sungai-sungai besar. Hal itu dinilainya sangat merugikan masyarakat secara luas, baik mereka yang memiliki sawah, tambak atau hanya sekadar terpapar polusi dari pembuangan limbah tersebut.
“Saya punya tambak dan saya merasakan sendiri hasilnya yang sekarang dibanding hasilnya yang dulu,” kata Gus Rom pada wartawan BANGSAONLINE, Ahmad Fuad, Minggu (14/2) di halaman pondok pesantrennya.
BACA JUGA:
Merasa Dirugikan, Warga Kedungringin Pasuruan Luruk PT Sorini
Tinjau Bau Busuk di Sungai Wrati, Ketua DPRD Pasuruan Nyaris Muntah
Limbah Pabrik Aluminium Diduga Cemari Sawah, Warga Kedungringin Datangi DLH Pasuruan
Warga Desa Nggerbo Keluhkan Limbah Pabrik Susu PT PJA, Aktivis Minta DLH Jatim Turun Tangan
Ditambahkan, rata-rata keluarga pondok Keramat dan Bendungan yang terletak di kecamatan Keraton Pasuruan atau lebih dikenal dengan sebutan keluarga Bani Thoyib itu, memiliki lahan perikanan yang berupa tambak ikan. Mereka sangat paham, mana kala air itu sangat tercemar dan mana air yang tidak terpapar limbah. Di Kecamatan Kraton sendiri memang ada pabrik kulit yang ditengarai sebagai pabrik yang membuang limbahnya langsung ke sungai.
Gus Rom menandaskan, merusak lingkungan itu tidak diperbolehkan agama mana pun. Alasannya karena itu membahayakan aktivitas masyarakat setempat maupun makhluk Allah SWT yang lain. "Masyarakat benar-benar sangat dirugikan adanya pembuangan limbah yang dilakukan sembarangan saat musim hujan seperti sekarang ini," terangnya.
Simak berita selengkapnya ...