Fitra Tuding Pemkab Kediri Gagal Lindungi Perempuan dan Anak-anak
Rabu, 18 Mei 2016 21:52 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Forum indonesia untuk transparansi Anggaran (Fitra) menuding Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten Kediri gagal dalam melindungai warganya. Salah satu bentuk kegagalannya, yakni terkait kasus seorang pengusaha ternama di Kediri yang bisa berbuat asusila terhadap anak di bawah umur dengan begitu leluasanya.
Kasus asusila tersebut menjadi jadi bahan perbincangan serta seminar oleh kalangan aktivis, lembaga dan pemuda Kediri yang digelar gerakan mahasiswa nasional indonesia (GMNI) di STAIN Kediri, Rabu (18/5).
BACA JUGA:
Masih Buron, Satu Pelaku Cabul Gadis SMP di Kediri Belum Tertangkap
Diduga Cabuli Anak Tiri, Seorang Pria Asal Nganjuk Diciduk Polisi
Kakek Bejat, Nodai Cucu Sendiri Berkali-kali hingga Hamil
Demo di Kantor DPRD Kediri, Sejumlah Aktivis Tuntut Kasus Dugaan Perkosaan Anak Diusut Tuntas
Seminar yang dilakukan tersebut membahas beberapa hal, khususnya anggaran yang ada di pemerintah daerah yang tak ada respon pada korban Sony Sandra serta beberapa program yang ada.
“Pemda Kediri kurang tanggap dan cenderung Abal dalam melindungi anak dan perempuan karena tak ada alokasi anggaran dalam APBD, serta program yang kurang mengena di masyarakat bawah,” kata Yeni Sucipto Sekjen FITRA.
Lebih Lanjut Yeni yang juga Asli Kediri ini mengatakan jika dirinya ikut prihatin dengan kejadian yang ada di Kediri selama ini. “Sebagai aktivis anggaran dan perempuan saya mengutuk keras kejahatan luar biasa ini serta korupsi kejahatan kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan mengancam masa depan bangsa. Khusus Kediri ini adalah catatan hitam tidak adanya perlindungan dari pemerintah Kediri terhadap anak dan perempuan,” ucap Yeni
Yeny juga mengajak para pemuda yang merupakan generasi bangsa untuk ikut memikirkan dan mengkritisi dengan adanya beberapa kejadian di Kediri.
Simak berita selengkapnya ...