Harga Terus Menurun, Salak 'Wedi' Bojonegoro Terancam Punah
Editor: rosihan c anwar
Wartawan: eky nurhadi
Kamis, 22 Mei 2014 12:01 WIB
BOJONEGORO (bangsaonline) – Perkebunan buah salak di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro selama ini menjadi salah satu objek wisata agrobisnis yang cukup menarik di Bojonegoro.
Hampir setiap pekarangan rumah warga tumbuh pohon salak yang rindang dan rimbun. Buah salak yang banyak dikenal dengan sebutan “salak wedi” itu mempunyai rasa yang khas yakni manis dan sedikit kecut. Kandungan air buah salak wedi ini juga lebih banyak ketimbang salak pondoh.
BACA JUGA:
Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
Luas perkebunan salak di Desa Wedi ini sekitar 23 hektare. Perkebunan salak dimiliki oleh hampir semua penduduk desa. Selain di Desa Wedi, perkebunan salak juga ada di Desa Kalianyar dan Tanjungharjo, Kecamatan Kapas. Namun, perkebunan salak paling luas berada di Desa Wedi tersebut.
Perkebunan salak di Desa Wedi ini sudah ada sejak puluhan tahun silam. Dulu, buah salak dibawa oleh salah seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di Desa Wedi dan sekitarnya. Buah salak yang cocok hidup di daerah dengan tekstur tanah gembur dan basah tumbuh dengan lebat di Desa Wedi tersebut. Pembibitan buah salak juga mudah lantaran biji buah salak yang jatuh ke tanah tumbuh menjadi benih buah salak.
Namun, perkebunan buah salak di Desa Wedi saat ini tidak seperti dulu. Hasil panen buah salak tidak sebanyak dulu. “Hasil panen buah salak sekarang tidak bisa banyak diharapkan,” tutur Hanifah, 50, petani buah salak di RT 01 RW 01, Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kamis (22/5/2014).
Ia menuturkan, hasil panen buah salak saat ini sudah banyak menurun. Dulu, kata dia, satu pohon buah salak bisa panen dua hingga tiga kali dalam setahun. Namun sekarang satu pohon buah salak hanya bisa panen sekali. Itu pun, kata dia, buah salak yang dihasilkan kurang bagus.
Simak berita selengkapnya ...