Dewan Tak Diajak Koordinasi Soal Penutupan Dolly
Editor: rosihan c anwar
Wartawan: maulana
Jumat, 23 Mei 2014 21:40 WIB
"Untuk sementara kami akan diam dulu. Tapi, siapapun yang demo kesini (gedung DPRD), baik itu yang pro maupun yang kontra, tetap akan kami terima," paparnya.
Hal serupa dikatakan anggota Komisi D DPRD Surabaya lainnya, Sudarwati Rorong. Menurutnya, persiapan pemkot dalam penutupan lokalisasi kurang matang, termasuk penutupan Dolly. Saat ini, beberapa eks lokalisasi seperti Sememi masih bermunculan praktik-praktik prostitusi. Ini ditandai dengan adanya rumah-rumah karaoke di bekas wisma.
Tak menutup kemungkinan, nantinya setelah Dolly tutup, maka akan muncul rumah-rumah karaoke baru yang belum jelas izin peruntukannya. Keberadaan rumah karaoke ini biasanya dijadikan tempat bagi PSK untuk mencari pelanggan. Pelatihan yang dilakukan pemkot terhadap PSK sejauh ini juga tidak ada hasilnya. "Jangan dipaksakan tutup. Harus tunggu persiapan. Yang kami khawatirkan, nanti di Dolly akan banyak tempat prostitusiterselubung," terangnya.