Belajar pada Reyang Bocah Kelas VI SD di Jombang: Pekerja Keras, Anti Ngamen | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Belajar pada Reyang Bocah Kelas VI SD di Jombang: Pekerja Keras, Anti Ngamen

Editor: abdurrahman ubaidah
Wartawan: tim jombang
Rabu, 27 Juli 2016 10:38 WIB

Reyang Permana saat ditemui di tempat kerjanya mengelap kendaraan di Apotek Jl Adityawarman Jombang. foto: romza/ bangsaonline

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Mental peminta-minta masih ada dalam banyak masyarakat. Hal itu terlihat dari masih banyaknya pengemis dan pengamen yang berkeliaran baik di jalanan maupun di rumah-rumah warga. Meski demikian, karakter peminta atau pengamen tersebut tidak untuk Reyang Permana (11) yang lebih memilih menjadi tukang lap kendaraan.

Sekalipun terlahir dari keluarga tidak mampu, bocah kelas VI SD itu menjaga kehormatan dirinya dengan tidak menjadi pengamen. Justru Putra ketiga dari pasangan suami istri (Pasutri) Adi Suparno (40) dan Anik Nur Sholikhah (36) itu merasa hebat dengan menukarkan jasanya kepada pemilik kendaraan.

"Saya bukan peminta-minta. Lebih baik saya bekerja seperti ini dari pada saya mengemis di jalan, sembari mencari pekerjaan lain, siapa tahu ada," katanya dengan polos saat ditemui di Jl Adityawarman depan salah satu Apotek tempat Reyang mengelap kendaraan.

Bocah asal Dusun/Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto itu setiap hari sepulang dari ngaji pergi ke salah satu apotek di belakang RSUD untuk mengelap kendaraan pengunjung. Baik sepeda motor maupun mobil. Hebatnya, dalam pantauan Bangsaonline secara tersembunyi di lokasi Reyang mengelap kendaraan, meskipun sudah mengelap kendaraan pengunjung, Reyang tidak lantas meminta uang sebagai tanda balas jasanya. Namun, bocah mungil tersebut memilih menunggu diberi oleh pemilik kendaraan. Bahkan, Ia selalu menanyakan kepada pemilik kendaraan yang memberi uang di atas Rp 2000 karena dianggap terlalu banyak.

Ia menceritakan, selain harus mengorbankan waktu bermainnya, ia pun harus menahan malu. Kala beberapa teman memergokinya saat sedang menjalankan aktivitasnya sebagai pembersih motor dan tukang parkir.

"Sering ketahuan teman-teman. Ya malu, tapi mau bagaiamana lagi. Saya juga pernah diolok-olok waktu di sekolah karena bekerja mengelap sepeda motor di sini," ungkap Reyang.

Reyang menuturkan, tak hanya menjadi bahan olokan temannya, ia pernah mendapatkan pengalaman pahit saat awal-awal melakoni pekerjaannya. Bocah yang masih duduk di bangku kelas 6 SD itu pernah diusir oleh karyawan toko.

"Berkali-kali saya diusir dulu, tapi saya tidak hiraukan. Besoknya saya tetap kembali bekerja dan itu terus saya lakukan. Mungkin orangnya capek terus menerus mengusir saya, hingga akhirnya saya dibiarkan mengelap sepeda motor di sini," imbuhnya.

Selain itu, Reyang mengaku tak jarang disemprot pemilik motor yang parkir di emperan toko itu. Tidak sedikit dari mereka yang mengira jika bocah asal Desa Sumber, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten itu merupakan pencuri cilik yang sedang mengincar barang bawaan yang ditinggal di kendaraan.

"Sering juga dimarahi pemilik motor, tapi saya selalu diam saja. Kalau orangnya bisa diberikan pengertian, selalu saya jawab. Tapi kalau tidak, saya hanya mendengarkan saja," jelasnya sembari tersenyum.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video