Dewan Tuntut Kadis P dan K Mundur, Buntut Tudingan Carut-marutnya PPDB Online
Editor: rosihan c anwar
Wartawan: yudi eko purnomo, aris
Senin, 07 Juli 2014 22:54 WIB
MOJOKERTO (bangsaonline) - Diduga karena terlalu dipaksakan, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online SD-SMA yang digelar perdana oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto dinilai amburadul.
Kecaman datang dari wakil rakyat yang sejak awal getol mengawal pelaksanaan PPDB Online itu. Mereka menilai amburadulnya pelaksanaan PPDB lantaran Dinas P dan K terlalu percaya diri melaksanakan sistem online pertama di Kota dua Kecamatan itu. Bahkan, Dewan meminta kepala Dinas P dan K, Hariyanto mundur dari jabatannya sebagai wujud pertanggung jawaban."Kepala dinas harus bertanggung jawab. Jangan alasan sistem belum siap, namun amburadulnya PPDB online ini lantaran mereka terlalu percaya diri," kecam anggota Komisi I, Aris Budi Satrio, Senin (7/7).
BACA JUGA:
Ngaku Bisa Masukkan ke SMP Negeri, Pegawai Kontrak Dispendik Kota Surabaya Ditangkap Polisi
Disdik Sampang Gelar Sosialisasi PPDB Jenjang SD dan SMP
Gubernur Khofifah Tinjau Posko Pelayanan PPDB SMA dan SMK Negeri di UPT TIKP Jatim
Beda dengan SD, Seleksi PPDB SMPN di Kota Mojokerto Ketat
Lebih lanjut politisi PAN ini akan mewacanakan akan membentuk panitia kerja (Panja) untuk mengusut amburadulnya PPDB online. "Wacana pembentukan panja sudah berhembus. Kita tunggu dalam minggu ini kelanjutannya," terangnya.
Menurutnya amburadulnya PPDB tahun ini sudah terlihat sejak awal. Ketidaksiapan sistem, minim sosialisasi, bahkan perubahan Peraturan Walikota (Perwali) terkait kuota siswa luar kota dan dalam kota menjadi masalah utama. "Sejak awal kita sudah menduga akan terjadi kekacauan. Namun mereka (dinas P dan K, red) enggan berkoordinasi dengan kita," ungkapnya.
Simak berita selengkapnya ...