Hindari Longsor Susulan, Posko Indentifikasi Dipindahkan, Bupati Siapkan Lahan untuk Relokasi
Wartawan: Yahya
Kamis, 06 April 2017 02:20 WIB
PONOROGO, BANGSAONLINE.com - Tim SAR gabungan memindahkan posko identifikasi untuk menghindari terjadinya longsor susulan yang berada di sekitar lokasi bencana di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
“Dengan alasan keamanan, posko dipindah karena khawatir ada longsor susulan,” ujar Koordinator Tim DVI longsor Banaran AKBP Mochammad Ony Swasono di lokasi longsor di Ponorogo, Rabu (5/4).
BACA JUGA:
Gubernur dan Baznas Jatim Serahkan 22 Huntara hingga Beasiswa untuk Korban Longsor di Ponorogo
Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan untuk Korban Tanah Longsor di Ngebel Ponorogo
Tanah Longsor Hantam Rumah Warga di Ponorogo
Diguyur Hujan Semalaman, Ponorogo Alami Banjir dan Tanah Longsor di 5 Kecamatan
Sebelumnya, posko identifikasi berada di Ring 1 lokasi longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, atau di sektor A yang tempatnya di sekitaran puncak.
Poskonya berbentuk tenda darurat yang luasnya sekitar 24 meter persegi dengan peralatan terbatas atau tidak mencukupi untuk proses identifikasi.
Bahkan saat hujan mengguyur, tim harus berada di dalam tenda yang keamanannya kurang terjamin mengingat kondisi di sekitarnya masih berdekatan dengan titik longsor.
Sebanyak tiga jenazah yang di hari kedua dan ketiga ditemukan diidentifikasi di tempat tersebut. Namun karena kondisi fisik jenazah masih bisa dikenali, tim tidak terlalu susah menyimpulkan identitasnya.
Menurut dia, yang menjadi kendala jika posko tetap dipaksakan berada di puncak, selain keamanan adalah fasilitas yang tidak memenuhi syarat.
“Jaringan komunikasi terputus karena sinyal susah dan pendalaman identifikasi terhadap jenazah harus detail sehingga memerlukan jaringan internet. Apalagi jenazah sudah tertimbun tanah beberapa hari yang dari segi fisik sulit dikenali,” ucapnya.
Karena itulah terhitung sejak hari kelima pencarian, posko identifikasi dipindahkan ke pusat Kecamatan Pulung, tepatnya di samping Puskesmas Pulung, yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari Dukuh Tangkil atau titik kejadian.
“Meski agak jauh, tapi lebih efektif dan tugas tim identifikasi berjalan maksimal. Apalagi di sini dekat dengan kantor Kecamatan Pulung maupun Mapolsek Pulung,” kata Kasub Biddokpol Polda Jatim tersebut.
Simak berita selengkapnya ...