Lima Bersaudara Tuna Netra di Pacitan ini Bertahan Hidup dengan Memungut Daun Cengkih
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Yuniardi Sutondo
Rabu, 07 Juni 2017 11:57 WIB
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Sungguh memprihatinkan kondisi yang dialami lima orang yang masih satu keluarga asal Desa Bodag, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan ini. Selain hidup di tengah himpitan kemiskinan, tak satu pun dari mereka yang bisa melihat. Kebutaan yang dialami kian mempersulit keadaannya dalam bertahan hidup.
Untuk bisa bertahan hidup di tengah keterbatasan indra pengelihatannya, lima bersaudara itu hanya bisa memungut daun cengkih kering lantas dijualnya. Nestapa mereka memang sempat menjadi viral di beberapa jejaring media sosial.
BACA JUGA:
Info BMKG: Selasa Dini Hari ini, Trenggalek Diguncang Gempa Magnitudo 5,4
Istri Kades di Pacitan Ngaku Dijambret dan Kehilangan Uang Rp14 Juta, Ternyata...
Haduh! Sapi Milik Warga Pacitan ‘Nyangkut’ di Atap Rumah
Dalam Sehari, 2 Warga Pacitan Gantung Diri
Menanggapi fenomena kemiskinan seperti itu, Kabid Penanganan Fakir Miskin dan Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, H. Turmudi menegaskan bahwa warga miskin merupakan tanggung jawab negara. "Itu tanggung jawab kami, agar mereka bisa menjadi berdaya," katanya, Rabu (7/6).
Menurut Turmudi, selama ini ada beberapa program perlindungan sosial. Seperti program keluarga harapan (PKH), dan beras sejahtera (Rastra). Karena itu kita akan turunkan tim tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) guna melakukan monitoring, apakah mereka selama ini sudah terdata dalam program-program tersebut ataukah belum. "Hari ini kita akan cek lapangan," ujarnya. (yun)