Wali Kota Mojokerto Waspadai Praktik Bank Titil
Wartawan: Yudi Eko Purnomo
Rabu, 25 Oktober 2017 23:12 WIB
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Mojokerto, Masud Yunus mengaku tengah mewaspadai praktik usaha berkedok pemberi kredit lunak tanpa agunan, padahal sejatinya mereka adalah lintah darat. Usaha yang ia sebut bank titil itu diduga masih marak terjadi dengan sasaran masyarakat kelas bawah.
"Banyak pengusaha kecil di Kota Mojokerto ambil kredit pada mereka. Padahal, beberapa bank titil itu adalah rentenir yang menjerat warga kita dengan bunga di atas 60 persen," sesal Wali Kota saat pidato dalam Pencanangan Kampung KB di Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Rabu (25/10).
BACA JUGA:
Pemkot Mojokerto Terus Gulirkan Bantuan Langsung untuk Lansia dan Disabilitas
Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Camat dan Lurah Proktif Awasi Peredaran BKC Ilegal
Respons Cepat Pj Wali Kota Mojokerto Tanggapi Keluhan Warga Perumahan Kuwung Residen 2
Disdikbud Kota Mojokerto Gelar Bimtek untuk Puluhan Guru ABK
Orang nomor satu itu mengaku pernah memergoki praktik ini saat sidak ke bawah. "Saya tahu sendiri, ada pemilik warung ambil kredit ke bank titil ini dengan pola pembayaran harian. Nah saya tanya kepada ibu ini ternyata dia harus mengangsur 60 persen lebih banyak dibandingkan dengan kreditnya," ucapnya.
Berawal dari kejadian tersebut, lanjut ia, Pemkot Mojokerto berusaha mendongkrak kehidupan warga kelas bawah. "Ini mengkhawatirkan, Pemkot mengupayakan Dana Bergulir. Tapi berujung macet. Macetnya bahkan sampai 30 persen di masyarakat," ungkapnya.
Simak berita selengkapnya ...