35 Warga Wates Blitar Diduga Keracunan Nasi Kenduri
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Akina Nur Alana
Senin, 14 Mei 2018 14:42 WIB
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Keracunan lagi-lagi terjadi di Kabupaten Blitar. Kali ini 35 warga Dusun Sumberurip, Desa Purworejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar menjadi korban.
Diduga 35 warga ini keracunan makanan hajatan, dari rumah salah satu warga. Mereka mengalami gejala keracunan seperti, mual, muntah, pusing, dan diare.
BACA JUGA:
Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar
Gas Mesin Diesel Tewaskan Bapak dan Anak di Blitar
Kasus Diare di Kabupaten Blitar Meningkat, Sebulan Tercatat 109 Penderita
94 Santriwati Ponpes di Blitar Diduga Keracunan Sajian Bakso
Kasatreskrim Polres Blitar AKP Rifaldhy Hangga Putra menjelaskan kronologis kejadian. Bermula saat para korban diundang menghadiri tasyakuran di rumah Sunarto (50), warga setempat, Jumat (11/5/2018) lalu.
Setelah acara tasyakuran, undangan yang berjumlah 16 orang pulang dengan membawa bungkusan nasi kenduri. Di dalamnya berisi nasi, ayam lodo, urap-urap, dan tumis tempe.
"Setelah dimakan, salah satu korban bernama Sugeng mengalami muntah, mual, dan pusing kesesokan harinya atau pada Sabtu (12/5/2018). Lalu dia dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis," ungkap Rifaldhy, Senin (14/5/2018).
Tak hanya Sugeng, beberapa undangan lain serta anggota keluarganya juga mengalami gejala yang sama seperti Sugeng. Hingga Minggu (13/5/2018) malam, total sudah ada 35 orang yang dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan karena gejala yang sama.
"Saat ini kami mengamankan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan. Untuk mengetahui apakah para korban mengalami keracunan dari makanan tersebut, masih akan dilakukan uji laboratorium," paparnya.
Pihaknya juga akan segera memintai keterangan sejumlah saksi, untuk mengetahui secara pasti penyebab keracunan masal tersebut.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan Pemberatasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Krisna Yekti mengatakan, saat ini semua korban sudah mendapatkan perawatab medis. Ada 13 korban yang saat ini dirawat di Puskesmas Wates dan klinik terdekat. Sementara 22 sisanya diperbolehkan pulang untuk rawat jalan.
"Alhamdulilah semua pasien sudah diberi pelayanan baik yang rawat inap di Puskesmas maupun di klinik swasta. Dan lainnya saat ini juga sudah diperbolehkan pulang," jelas Krisna. (ina/dur)