8 Bulan Tak Dialiri Listrik, Ratusan Karyawan PT BPS Lurug PT PLN Sidoarjo
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Catur Andy
Senin, 14 Mei 2018 20:50 WIB
"Gardu induk itu yang bisa buka hanya pihak PLN. Lah pihak pabrik tempat kami bekerja dituduh terkait masalah KWH listrik yang ada dalam gardu induk tersebut. Setelah itu pihak PLN tiba-tiba memutus sepihak aliran listrik pabrik saat kami sedang bekerja," ungkapnya.
Edi menegaskan pihak karyawan PT BPS akan melakukan loby untuk memperjuangkan nasib mereka agar PT BPS bisa beroperasi lagi dan 400 karyawan yang kebanyakan dari warga Sidoarjo bisa bekerja lagi.
"Kami akan lakukan loby dan perjuangkan nasib kami ke Pak Bupati Sidoarjo, Pengadilan dan Kejaksaan, supaya nasib para pekerja ini bisa kerja lagi. Apalagi habis ini puasa dan lebaran kami butuh pekerjaan," tegasnya.
Edi mengaku jika selama dirumahkan oleh PT BPS dirinya bekerja serabutan, seperti bertani dan kuli bangunan.
"Anak saya tiga, sejak bulan September 2017 saya menganggur, karena perusahaan tidak beroperasi. Untuk menghidupi keluarga selama delapan bulan ini saya kerja serabutan di pertanian atau kuli bangunan, ya seadanyalah," pungkasnya
Sementara itu, pihak PLN Sidoarjo belum bisa dimintai keterangan terkait masalah pemutusan aliran listrik di PT BPS yang bergerak di industri baja tersebut sehingga membuat 400 karyawan dirumahkan oleh pihak manajemen PT BPS karena pabrik tak lagi beroperasi. (cat/ian)