Dinkes dan RSUD Pacitan Belum Punya Alat Deteksi Kadar CO2 Bagi Perokok Aktif/Pasif
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yuniardi Sutondo
Selasa, 15 Januari 2019 18:00 WIB
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Meski masih banyak masyarakat di Pacitan yang kencanduan rokok, akan tetapi sejauh ini Dinas Kesehatan (Dinkes) maupun rumah sakit, belum memiliki smokerlyzer. Alat tersebut berfungsi untuk mendeteksi kadar karbon monoksida bagi perokok mamupun seseorang yang terpapar asap rokok.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Pacitan, Wawan Kasiyanto, memperkirakan bahwa pihaknya baru akan melakukan pengadaan alat tersebut pada tahun ini. "Tahun ini kita merencakan pengadaan smokerlyzer. Dengan begitu, ke depan akan bisa diketahui seandainya ada pasien yang terpapar dampak asap rokok," katanya, Selasa (15/1).
BACA JUGA:
Plt Kepala Dinkes Pacitan: Pasien Covid-19 Harus Karantina Ketat di Rumah Sakit
Dinkes Pacitan: Masyarakat Gak Usah Khawatir, RTK Kita Masih Banyak
Insentif Tenaga Medis, Dinkes Pacitan Sudah Ajukan ke Pusat, Belum Ada Kejelasan
ODP di Pacitan Capai Lima Ratus Orang, Alat Rapid Test Tinggal 70 Unit
Sementara itu di lain tempat, Suyatmi Kasie Informasi RSUD dr Darsono Pacitan, juga menegaskan kalau sejauh ini rumah sakit belum bisa mendeteksi pasien yang terpapar asap rokok. "Kita hanya bisa menanyakan kepada pasien, apakah ada riwayat merokok. Namun untuk memastikan apakah sakitnya pasien tersebut sebagai dampak merokok ataukah tidak, kami belum bisa," jelas Suyatmi secara terpisah.
Sementara itu sebagaimana pernah diberitakan, hampir 93 ribu lebih penduduk laki-laki dewasa di Pacitan diduga sebagai perokok aktif. (yun/rev)