Pasek Minta Dipecat, Syarief Bantah Instruksi SBY All Out, Ditafsir Walk Out
Senin, 29 September 2014 17:25 WIB
JAKARTA(BangsaOnline) Buntut dari aksi walk out pada sidang paripurna
pengesahan UU Pilkada, sejumlah anggota Fraksi Partai Demokrat mulai
diperiksa oleh Komisi Pengawas Partai Demokrat.
"Hari ini beberapa orang dipanggil ke Komisi Pengawas di Sekretariat DPP
Partai Demokrat lantai 6 jam 10.00 WIB," kata politisi Partai Demokrat
Gede Pasek Suardika di gedung DPR, Senin (29/9).
Gede Pasek mengatakan kalau dirinya termasuk yang dipanggil oleh komisi
tersebut. Tak hanya dia saja, menurutnya Ruhut Sitompul termasuk yang
dipanggil.
"Kami semua sudah mulai diperiksa," ujarnya.
Dari insiden walk out tersebut, Pasek menilai para elit partai berlambang
bintang mercy itu gagal menerjemahkan instruksi Ketua Umum Partai Demokrat,
Susilo Bambang Yudhoyono. SBY sendiri menginginkan atau mendukung Pilkada
Langsung dengan 10 syarat yang diperjuangkan.
Dia sendiri heran mengapa elit partai seperti Syarif Hasan sebagai ketua harian
bisa gagal menerjemahkan instruksi SBY. Pasek mengatakan pada saat sidang
paripurna sebelum walk out dilakukan, Syarif Hasan standby di DPR. Tak
hanya Syarif, ada juga Ketua Fraksi serta Wakil Ketua Umum Max Sopacua dan
Jhonny Allen.
Anggota Dewan Pewakilan Daerah terpilih periode 2014-2019 itu mengatakan sikap
walk out Fraksi Demokrat akan menjadi blunder terbesar dan merusak nama
Presiden SBY di akhir masa jabatannya.
"Bagi saya penanggungjawabnya atau inisiatornya harus dipecat,"
demikian Pasek.
BACA JUGA:
Minta Dukung Prabowo, SBY: Negara Kacau Jika Banyak Matahari
Pj Gubernur Jatim Nobar Final Four Proliga 2024 Bareng SBY dan AHY di GBT
Hadiri Silaturahmi Kebangsaan di Rumah Prabowo, Khofifah: Jatim Jantung Kemenangan
SBY Ikut Kritisi Presiden Jokowi: Rakyat Alami Tekanan dan Kesulitan
Namun Syarif Hasan membantah para elit Demokrat salah
tafsir. "Saya nyatakan tidak ada
istilah salah tafsir, mengatakan instruksinya all out tapi diterimanya walk
out," kata Syarief di kantor DPP Demokrat, Jalan Kramat Raya VII,
Jakarta, Senin (29/9).
Menurutnya, Ketua Umum SBY sudah memberi arahan terlebih dulu kepada fraksi
sebelum dilaksanakannya paripurna pengambilan keputusan RUU Pilkada di DPR.
"Ketua umum menginturuksikan harus betul-betul berjuang demi suksesnya
pilkada langsung dengan adanya 10 perbaikan," jelas Syarief.
Dia menambahkan, aksi walk out dilakukan Fraksi Demokrat sebagai bentuk
kekecewaan karena usulan 10 poin perbaikan untuk RUU Pilkada tidak digubris
fraksi lain maupun pimpinan sidang. Lanjutnya, tidak ada campur tangan SBY
selaku ketua umum maupun Presiden RI kepada Fraksi Demokrat.
"Walk out dilakukan atas inisiatif ketua fraksi karena kondisi
memang sudah diketok pimpinan sidang. Pimpinan hanya putuskan dua opsi dan
tidak diakomodir pandangan Demokrat. Sehingga, Ketua Fraksi mengambil
inisiatif. Tidak ada celah sama sekali untuk berkomunikasi dengan Pak
SBY," jelas Syarief yang juga Menteri Koperasi dan UKM.
Dia menjelaskan, SBY yang juga Presiden RI telah memerintahkan Dewan Kehormatan Partai Demokrat untuk segera mengusut perintah "All Out" menjadi "Walk Out" itu. Hal ini perlu dilakukan karena opsi ketiga yang diajukan Partai Demokrat sebenarnya sudah didukung oleh Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi PKB, dan Fraksi Hanura.
Simak berita selengkapnya ...
sumber : Rmol.com/merdeka.com/detik.com