Sekcam Pacitan Marah Besar, Dituding Dinkes Ada Sejumlah Camat Tak Peduli atas Wabah DBD
Editor: Abdurrahman Ubaidah
Wartawan: Yuniardi Sutondo
Senin, 04 Februari 2019 10:30 WIB
PACITAN, BANGSAONLINE.com - Wabah DBD di Pacitan nampaknya berbuntut ke persoalan lain. Itu lantaran Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pernah memberikan pernyataan pers yang seakan-akan menuding sejumlah camat tidak peduli atas merebaknya penyakit tersebut.
Mencuatnya pemberitaan tersebut membuat Sekertaris Camat (Sekcam) Pacitan, Bagus, marah. Ia menilai tudingan itu sepihak. Menurutnya, kecamatan memang tidak punya kompetensi secara teknis terkait persoalan penyakit DBD.
BACA JUGA:
Pasien Meninggal Akibat DBD di Pacitan Bertambah Satu Orang
Bupati Pacitan Canangkan PSN di Lingkungan Temon Kelurahan Ploso
Cegah DBD, Kadinkes Pacitan: Jangan Asal Lakukan Fogging
Ini Klarifikasi RSUD dr Darsono Pacitan Soal Pasien DBD yang Meninggal Dunia
"Secara teknis kami tidak memiliki kompetensi soal itu (DBD). Kami hanya menjalankan fungsi koordinatif seandainya ada persoalan-persoalan di wilayah kerja kami. Soal DBD, tahun lalu Pak Camat pernah menyampaikan lewat grup aplikasi chatting WhatsApp. Namun apa yang terjadi, informasi itu justru mendapat marah besar dari atasan," ujar Bagus sesaat setelah memimpin apel pagi di UPT Puskesmas Tanjungsari, Pacitan, Senin (4/2).
Menurut Bagus, kasus DBD terbesar memang ada di cakupan pelayanan Puskesmas Tanjungsari, yakni tersebar di 15 desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Pacitan. "Namun yang tertinggi ada di Kelurahan Ploso," bebernya.
Pada kesempatan tersebut, Bagus malah balik menyoal Dinkes terkait bantuan operasional kesehatan (BOK) yang dinilai implementasi belum sesuai. Padahal, nilai anggarannya cukup besar. Khususnya di wilayah pelayanan UPT Puskesmas Tanjungsari, ada sebesar Rp 750 juta dalam setahun.
Simak berita selengkapnya ...