Kalau Ambil Sri Mulyani Jadi Menteri, Jokowi Sama dengan SBY | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kalau Ambil Sri Mulyani Jadi Menteri, Jokowi Sama dengan SBY

Senin, 13 Oktober 2014 16:00 WIB

Sri Muyani dikenal sebagai ekonom neo liberal. Foto: speakerpedia.com

JAKARTA(BangsaOnline) Wakil Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo menilai Presiden terpilih Joko Widodo tak ada bedanya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal ini terkait wacana yang akan menggaet menjadi menteri.

Menurut Bambang, dikenal sebagai orang yang merepresentasikan rakyat kecil. Namun rupanya di balik ada nama yang dikenal sebagai penganut ekonomi liberal.

" yang kita anggap sebagai representasi dari rakyat bawah yang diusung partai wong cilik, ternyata podo wae dengan SBY yang didukung oleh Demokrat," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/10).

Bambang juga mengkritisi niat mengambil sebagai menteri. Bambang mengingatkan masih memiliki kasus hukum yang belum terselesaikan yakni kasus bailout Bank Century.

"Ini masih ada kasus menggantung . Kita menunggu pergerakan hukum di , baru selesai vonis Budi Mullya. Tunggu 20 Oktober status jika jadi tersangka, kita harapkan akan terkait dengan Sri Mulyani," kata dia.

Keinginan menarik sebagai menteri semakin meyakinkan Bambang tentang keterkaitan asing dalam pilpres yang akhirnya dimenangkan oleh -JK.

"Ini membuktikan bahwa kita bergantung pada asing. Sebaiknya kalau bertekad ingin angkat ekonomi rakyat jalankan Tri Saktinya tentu bukan Sri Mulyani," pungkasnya.

Bambang menilai Sri termasuk ekonom yang gemar membuat komitmen yang menyebabkan pembengkakan utang luar negeri dengan tingkat bunga sangat tinggi. "Andai menteri, akan terjerat utang baru dengan bunga tinggi seperti pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 13 Oktober 2014.
Politikus Partai Golongan Karya ini menilai antitesis Trisakti Bung Karno dan jargon revolusi mental . "Kalau benar menjadi menteri, berarti rakyat dikibuli lagi," ujarnya. "Artinya, yang kita anggap representasi wong cilik ternyata podo ae dengan yang sebelumnya."
Apalagi, tutur dia, ada kasus menggantung di pundak . Menurut Bambang, Pansus menunggu pergerakan hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi. "Vonis Budi Mulya baru selesai," katanya. Ia berharap selanjutnya mengarahkan pemeriksaan dan meningkatkan status pada 20 Oktober 2014, saat suksesi kepemimpinan nasional. "Kami harap dalam penyidikan nanti terkait dengan ."

Menurut Bambang, saat menyidik Budi Mulya, terdakwa kasus dugaan korupsi Bank Century memang belum menyentuh karena masah internal Bank Indonesia. Begitu masuk ke , akan mengaitkan dengan . "Karena ada hubungan keputusan bail out yang ada di pemerintah dan BI," katanya. "Kalau yang sudah-sudah, itu baru bantuan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek."

Sebelumnya, ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, mengatakan Managing Director Bank Dunia Indrawati layak menjadi kandidat terkuat Menteri Koordinator Perekonomian. Kinerjanya saat menjadi Menteri Keuangan dulu, ujar dia, menjadi modal terbesar. Sri Muyani juga dinilai bisa menghadapi DPR.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

Sumber: merdeka.com

 

sumber : merdeka.com

Berita Terkait

Bangsaonline Video