Terlambat Kumpulkan Berkas, 91 Sopir Angkot Tak Dapat Program PPK 2020
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Agus Salimullah
Kamis, 16 April 2020 10:55 WIB
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Sedikitnya 91 sopir angkutan kota (angkot) dari 9 jalur di Kota Batu dipastikan tidak terdaftar dalam program Polri Peduli Keselamatan (PPK) tahun 2020. Mereka terlambat mengumpulkan berkas karena banyak sopir berada di rumah. Sementara waktu pendaftaran sangat terbatas, hanya 4 hari.
"Data riil yang seharusnya dapat bantuan ini sebanyak 418 sopir. Sementara yang terdata hanya 327 sopir. Kami sudah berupaya memperjuangkan sisanya ini, tetapi menurut pihak Polres Batu sudah tidak bisa didaftarkan. Dianggap terlambat didaftarkan ke Polda," ujar Heri Junaidi, Ketua Asosiasi 9 jalur angkutan kota (angkot) Kota Batu kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (16/4).
BACA JUGA:
Sah! KPU Undi dan Tetapkan Nomor Tiga Paslon Peserta Pilwali Batu 2024
Pj Wali Kota Batu Apresiasi Kolaborasi Petani Jeruk Keprok, Hand Painted Rokhim dan Hotel Aston Inn
Atasi Wisatawan Membeludak, Pemkot Batu Bakal Bangun Tempat Parkir Baru Sistem Gate di Alun-Alun
Kronologi Sepasang Kekasih Pegawai Hotel di Batu Buang Janin Hasil Aborsi di Toilet
Sebanyak 91 sopir yang belum terdaftar itu tersebar di 9 jalur, yakni Batu - Landungsari (BL), Batu - Selecta (BS), Batu - Songgoriti (BS), Batu - Karangploso (BK), Batu - Temas - Landungsari (BTL), Batu - Ngantang (BN), Batu - Bumiaji (BB), Batu - Gunungsari (BG), dan Batu - Junrejo - Landungsari (BJL).
"Saya berharap kepada pemerintah Kota Batu untuk membantu sisa sopir yang belum mendapat bantuan ini. Sebab, bukannya mereka tidak mau mendaftar, tetapi karena keterbatasan akses informasi dan terbatasnya waktu pendaftaran," harap Heri Junaidi yang juga bendahara DPC Organda Kota Batu.
Sementara itu, Suwaji, salah seorang sopir angkot jurusan Batu-Sumberbrantas (BS) mengaku senang mendapat bantuan Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan dari BRI yang bekerja sama dengan Satlantas Polres Batu. Menurutnya, bantuan itu sedikit membantu meringankan beban ekonomi keluarganya di tengah tidak menentunya pendapatan sopir di masa pandemi Covid-19 ini.