Aksi Mengejar Jambret Berujung Kecelakaan Beruntun di Kediri, 1 Orang Meninggal
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Muji Harjita
Selasa, 28 April 2020 22:42 WIB
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga sepeda motor, terjadi di Jalan Kapten Tendean, Gronggo, Kota Kediri, Selasa (28/4) sekira pukul 18.40 WIB. Akibatnya, satu orang meninggal dunia, dan yang lain dibawa ke Rumah Sakit.
Data yang diperoleh menyebutkan, bahwa terjadinya kecelakaan beruntun tersebut diawali adanya kejahatan penjambretan.
BACA JUGA:
Tawuran Antar Gangster, 14 Pelajar di Kediri Diamankan Polisi
Cegah Radikalisme di Kediri, Mas Dhito Kukuhkan Duta Pancasila
Pamit Istri ke Rumah Teman, Pria Asal Jombang Tewas Tenggelam di Sungai Blembem Kediri
Saat Memeriksa Hewan Ternak di Perbatasan Wilayah, Polsek Kunjang Kediri Temukan ini
Saat itu, Nanda (20), warga Tirtoudan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, sedang berboncengan dengan kakaknya hendak mengantar barang pesanan di sekitar RS. Baptis, Kota Kediri.
Di tengah jalan, ia menjadi korban jambret. HP yang ditaruhnya di laci depan sepeda motornya, dibawa lari penjambret.
Mengetahui HP-nya dijambret, korban berusaha mengejar. Aksi kejar-kejaran ini berujung kecelakaan beruntun yang menyebabkan korban nyawa.
Salah satu penjambret, yang belakangan diketahui bernama Putut, warga Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, berhasil ditangkap dan diamankan di rumah salah satu warga.
Sedang satu temannya lari ke tengah tanaman tebu dekat Pasar Grosir Gronggo, dan akhirnya berhasil ditangkap setelah warga ikut mengepung kebun tebu.
"Karena kami tidak ingin terjadi main hakim oleh warga, maka petugas Satpol PP Kota Kediri diturunkan membantu aparat kepolisian," kata Nur Khamid, Kabid Trantibum Satpol PP Kota Kediri.
Menurut Nur Khamid, semua korban sudah dievakuasi pihak Laka lantas Polres Kediri Kota ke RS Bhayangkara, Kota Kediri.
"Korban laka yang meninggal dunia 1 orang perempuan. Sedangkan yang luka-luka 3 orang, terdiri dari 2 perempuan dan 1 laki-laki. Satu korban luka-luka bernama Nanda. Sedangkan untuk 2 korban belum bisa dimintai keterangan dikarenakan masih syok," terang Nur Khamid. (uji/rev)