DPRD Sumenep: Pelayanan Pendidikan Anjlok, tak Sebanding dengan Besarnya Anggaran
Editor: Revol
Wartawan: Faisal
Sabtu, 14 Februari 2015 18:09 WIB
SUMENEP (BangsaOnline) - Besaran anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah daerah setiap tahun untuk peningkatan pendidikan di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep, ternyata tidak bisa membuat kualitas pendidikan lebih baik. Buktinya, beradasarkan hasil survei Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) tahun 2014 lalu pendidikan sumenep masih tergolong minim, yakni berada di urutan 34 se Jawa Timur.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumenep Abrari menjelaskan, hasil survei tersebut menunjukkan jika kualitas pelayanan pendidikan di Sumenep, perlu ada inprovisasi dan inovasi baru. Sehingga kedepannya kualitas pendidikan di Sumenep dapat meningkat.
BACA JUGA:
DPRD Sumenep Gelar Paripurna Perdana Pembentukan Fraksi-Fraksi
Hari Pertama Masuk Kerja, Ketua DPRD Sumenep Kumpulkan Sekwan, Kabag, dan Staf
Eksekutif dan Legislatif Tanda Tangani KUA PPAS APBD Sumenep 2025
DPRD Sumenep Kawal CSR Tugu Keris Sebesar Rp2,1 Miliar
"Kualitas Pendidikan di Sumenep bisa dibilang lebih buruk daripada kualitas pelayanan Pendidikan di Sampang yang saat ini berada di rengking 27 se Jawa Timur," kata Abe Sapaan Akrabnya Abrari.
Menurut legislator muda asal Kecamatan Pragaan itu, kondisi dunia pendidikan itu menjadi tanggungjawab bersama, termasuk pemerintah daerah kedepan.
"Hal itu terlepas dari besaran anggaran yang telah digelontorkan oleh pemerintah, dan juga realisasi anggaran dialokasikan ke jalan yang benar atau sebaliknya. Namun, ini menyangkut ketegasan kita semua," terangnya.