APBD Bojonegoro Bisa Rp 7,5 Triliun, Sayang Bupati-Wakil Bupati Bertengkar depan Publik
Editor: tim
Minggu, 26 September 2021 08:42 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - APBD Kabupaten Bojonegero bisa mencapai Rp 7,5 triliun. Tapi sayang, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah dengan Wakil Bupati Budi Irawanto kini sedang terlibat pertengkaran hebat. Celakanya, pertengkaran mereka tersiar di publik. Bahkan kini putri Wabup Budi Irawanto ikut melaporkan Bupati Anna Muawanah ke polisi.
Loh? Simak tulisan wartawan kondang, Dahlan Iskan, di Disway hari ini, Minggu, 26 September 2021. Di bawah ini BANGSAONLINE.com menurunkan secara lengkap. Khusus para pembaca yang mengikuti lewat aggregator – terutama BaBe - silakan klik lihat artikel asli agar bisa membaca tuntas, tak terpotong. Salam Redaksi BANGSAONLINE.com.
BACA JUGA:
EMCL Sukses Lakukan Pengapalan ke 1.000 Minyak Mentah Blok Cepu untuk Indonesia
Pemilu Dungu, Pengusaha Wait and See, Ekonomi Tak Menentu
Dua Srikadi Bacabup Bojonegoro Hadir Bersamaan di Acara Muslimat, Netizen: Adem
Tiongkok Banjir Mobil Listrik
BUDI Irawanto mungkin membayangkan bisa seperti pamannya: Setyo Hartono, Wakil Bupati Bojonegoro sebelum dirinya.
Adik bapaknya itu bisa menjadi wakil bupati selama 10 tahun. Tanpa ada gesekan apa pun dengan Bupati Suyoto. Mereka berpasangan rukun sejak Bojonegoro masih menjadi 10 kabupaten termiskin di Jatim.
Setyo Hartono memang bukan dari partai: Letkol TNI AD, purnawirawan. Suyoto sipil. Kini Hartono menjadi Dirut Perusda Bojonegoro.
Saya pun menghubungi Suyoto: mengapa bisa rukun sampai 10 tahun. Ternyata Suyoto mengaku selalu melibatkan wakilnya itu.
“Semua surat masuk saya disposisikan ke dua orang, Wabup dan Sekda,” ujar Suyoto. Waktu itu Suyoto dari PAN. Sekarang ia salah satu ketua DPP Nasdem.
Kalau ada acara yang tidak bisa ia hadiri, Suyoto selalu disposisi ke wakilnya: untuk mewakili atau mewakilkan. Maksudnya: kalau wabup sendiri repot bisa mewakilkan ke pejabat yang lain –atas perintah wabup.
Wawan tidak menyangka ketika giliran dirinya yang jadi wabup tidak menemukan yang dialami pamannya.
Wawan tidak bisa lagi saya hubungi, kemarin. Demikian juga bupati Dr Anna Mu’awanah. Dia tidak menjawab telepon saya. Tapi umumnya masyarakat Bojonegoro sudah tahu: pertengkaran bupati dan wakilnya itu sulit didamaikan. Terutama juga akibat kemarahan putri Wawan. Yang juga membuat pengaduan sendiri ke polisi. Terpisah dari pengaduan Wawan. Dalam postingan bupati di WA Group itu, nama sang putri memang dibawa-bawa. Itu dia anggap sang bupati telah mencemarkan nama baiknyi.
Pasangan Bupati/Wakil Bupati Bojonegoro ini sebenarnya memang bernasib baik. Begitu mulai menjabat, produksi minyak blok Cepu mencapai puncaknya.
Hebatnya lagi Peraturan Menteri ESDM menguntungkan Bojonegoro. Yakni peraturan tentang bagi hasil minyak untuk daerah.
Menurut peraturan itu, daerah yang mendapat bagi hasil adalah daerah yang ketempatan sumur minyak.
Di blok Cepu itu, sumur minyaknya ada di satu kecamatan di Bojonegoro. Yakni kecamatan paling dekat dengan Cepu. Akibatnya, Kabupaten Blora tidak dapat bagian sama sekali. Padahal lapangan minyak blok Cepu itu ada di bawah tanah Bojonegoro dan Blora. Sumurnya saja yang di Bojonegoro. Cepu adalah satu kecamatan di Kabupaten Blora.
Bupati Blora kini lagi berjuang agar peraturan menteri tersebut diubah. APBD Bojonegoro bisa sebesar Rp 7,5 triliun terutama karena bagi hasil itu.
Blok minyak Cepu memang sangat menguntungkan. Sumur minyaknya tidak dalam. Tekanan minyaknya masih kuat. Kandungan air di dalam minyaknya juga sangat kecil.
Simak berita selengkapnya ...