GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik terus menginventarisasi penyebab banjir pada awal musim hujan yang mengakibatkan Desa Telogobendung dan sekitarnya di Kecamatan Gresik, terendam hingga satu meter lebih.
Hasil penelusuran, diketahui salah satu dari penyebab banjir adalah banyaknya bangunan liar (bangli) yang memakan badan kali atau saluran air.
BACA JUGA:
- Digadang Dampingi Gus Yani pada Pilkada Gresik 2024, Anis: Mboten Mas
- Bupati dan Pimpinan DPRD Gresik Apresiasi Tumpeng Nasi Krawu Raksasa Inisiasi KWG
- Hadiri Halal Bihalal AKD, Bupati Gresik Minta Kades Netral di Pilkada 2024
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
"Setelah kita telusuri, kita inventarisir, banyak bangunan liar yang berdiri di badan kali atau saluran air seperti tiang bangunan, sehingga aliran air tak lancar dan tak cepat terbuang ke laut, sehingga meluap dan membanjiri wilayah sekitar," ucap Kepala DPUTR Gresik, Achmad Hadi, kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (15/1).
Banyaknya bangli di badan kali atau saluran itu mengakibatkan penyempitan saluran, sehingga air meluap. Faktor lain, masih banyaknya warga yang membuang sampah di kali atau saluran air.
"Waktu kita telusuri kali maupun saluran air, banyak ditemukan kasur, bantal, dan sampah lain. Sampah itu nyangkut di bangunan liar seperti tiang bangunan, sehingga aliran air tak lancar," ungkapnya.
Hadi mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan kali atau saluran air, agar saat musim hujan fungsinya bisa normal untuk pembuangan air ke laut.