TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengajak audiensi pemrakarsa Jalan Tol Kediri-Tulungagung untuk membahas perkembangan pembangunan tol di wilayahnya. Agenda ini berlangsung di Pendopo Kongas Arum Kusumaningbongso pada Senin (11/4/2022).
Fokus dalam pembahasan audiensi tersebut adalah bupati mengusulkan Desain Exit Tol Karangrejo diubah, karena desain jalur pintu keluar tol yang berada di kordinat Karangrejo dinilai kurang representatif.
BACA JUGA:
- First Landing Bandara Dhoho Diawali Citilink, Bupati Kediri: Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Penerbangan Perdana Citilink di Bandara Dhoho Kediri Jadi Tonggak Sejarah
- Besok, Citilink Penerbangan Perdana ke Bandara Dhoho Kediri
- Jelang Lebaran, Bandara Internasional Dhoho Kediri Diharapkan Sudah Beroperasi
"Berdasarkan pendalam dan pertimbangan bersama dengan instansi yang terlibat ternyata desain yang berada di jalur pintu keluar Tol kordinat Karangrejo kita nilai kurang representatif, sehingga kami meminta supaya digeser 100 meter ke Utara," ujarnya.
Maryoto menegaskan, pentingnya dilaksanakan audiensi untuk mendapatkan solusi. Dengan adanya desain progres pengerjaan Tol Kediri-Tulungagung yang tidak disetujui karena beberapa alasan sehingga diusulkan untuk dirubah atau di geser.
"Pada kesempatan audiensi ini kami mengajak duduk bersama antara pemrakarsa jalan Tol Kediri-Tulungagung untuk mendapatkan kesepakatan yang baik dan titik temu. Mangkanya kita lakukan audiensi," tuturnya
Ia memaparkan, titik lokasi pintu keluar Tol yang dianggap tidak representatif dikarenakan pada saat pembangunan akan mengenai bangunan rumah dan pertokoan milik Masyarakat setempat, namun apabila digeser 100 meter ke arah utara terdapat tanah lapang dan sawah yang dinilai lebih representatif.