JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember melakukan sejumlah langkah strategis menindaklanjuti hepatitis akut yang sudah diumumkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh World Health Organization (WHO), sejak April lalu.
Sebab, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, beberapa pasien yang terjangkit hepatitis akut berat akhirnya meninggal dunia.
BACA JUGA:
- PKB Jember Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup dalam Pilkada 2024
- Pensiunan PNS Daftarkan Diri Sebagai Cabup-cawabup Jember ke PDIP Jember
- Hari Bumi, Pj Wali Kota Mojokerto Ajak Masyarakat Kurangi Sampah Berakhir di TPA
- Relawan Peringatkan Wisatawan yang Mandi di Pantai Paseban Jember dengan Kantong Jenazah
Karena itu, Pemkab Jember melakukan antisipasi untuk mencegah penyakit yang menyerang anak usia bayi 1 bulan hingga anak 16 tahun ini. Di antaranya dengan menyiapkan tim screening.
Hendro Sulistijono, Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. Soebandi, mengatakan pembentukan tim screening tersebut sebagai salah satu bentuk kewaspadaan.
“Jadi sejak seminggu yang lalu kami sudah membentuk tim screening yang nantinya berjaga di IGD,” Jelas Hendro.