SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Khofifah Indar Parawansa mengajak semua elemen strategis di Jawa Timur untuk bersinergi dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut dia, kepedulian mengurangi dua hal tersebut menjadi poin penting yang harus menjadi perhatian bersama.
"Saya ingin mengajak kita semua untuk memperingati Hari Bidan Nasional ini dengan menyatukan langkah dalam upaya menurunkan AKI dan AKB. Ini PR (pekerjaan rumah) kita bersama," ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (24/6/2022).
BACA JUGA:
- Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang
- Halal Bihalal Keluarga Besar Yayasan Khadijah, Khofifah Banggakan 2 Hal ini
- Tingkatkan Sinergi dan Kolaborasi Antaralumni dengan Almamater, IKA Unair Australia Diresmikan
- HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Ia mengungkapkan hal itu tepat saat peringatan Hari Bidan Nasional yang jatuh pada tanggal 24 Juni. Seruan ini sesuai dengan tema yang diambil, yakni 'Perjalanan Panjang Profesi Bidan Mewujudkan Generasi Unggul Menuju Indonesia Maju'.
Menurut dia, dibutuhkan intervensi langsung dari hulu untuk mengatasi AKI dan AKB. Untuk AKI, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah layanan kesehatan pada ibu sejak proses mengandung, mulai dari kecukupan gizi, adanya kontrol rutin kehamilan, dan kesehatan ibu, serta yang tak kalah penting kontrol dan pemeriksaan saat ibu sedang atau telah melewati proses persalinan.
"50 persen kasus kematian ibu terjadi saat masa nifas. Maka harus ekstra diperhatikan untuk para ibu yang baru saja bersalin," tuturnya.