PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Mapala Ghubatras Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan bekerja sama dengan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Sumenep menggelar Talkshow Beka Ecotourism di Eiger MERR Surabaya. Jumat (1/7/2022) malam.
Talkshow itu membahas kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan masyarakat dalam mendukung ekowisata di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Pulau Masakambing, guna menyebarluaskan gerakan menolak punah burung kakaktua.
BACA JUGA:
- Memaknai Momentum Toron: Dari Aktualisasi hingga Tradisi
- MoU dengan Microsoft, Mahasiswa UTM Diajak Kejar Peluang Kerja di Bidang AI
- Apresiasi Proyek Penelitian di UTM, Khofifah Bahas Kesejahteraan Petani Garam
- Aktivis Lingkungan Konsultasikan Soal Penebangan Pohon di Sumber Complang Kediri ke Kepolisian
Sekadar diketahui, Pulau Masakambing menjadi salah satu habitat burung kakaktua yang saat ini termasuk sebagai satwa langka.
Menurut A Katri Atmodjo, Perwakilan CDK Wilayah Sumenep, pemberdayaan masyarakat serta upaya mempertahankan kondisi alam merupakan modal dasar terwujudnya KEE di Pulau Masakambing.
"Dengan ikut serta mempertahankan kondisi alam di KEE Pulau Masakambing, berarti ikut mendukung tidak punahnya habitat burung di sana," jelasnya.
Sementara Agus Wiyono, Direktur EJEF (East Java Ecotourism Forum), menjelaskan ada 5 unsur dasar terwujudnya ekowisata.
"Adanya upaya mendukung konservasi, mendorong pemberdayaan masyarakat, tata kelola wisata yang baik, mengandung unsur edukasi, dan yang paling utama adalah unsur pariwisata atau entertainment," jelas Agus.
Turut hadir dalam acara tersebut, BBKSDA Seksi Konservasi Wilayah IV Surabaya, Ketua Pokdarwis Beka' Island Alang, Local Keeper of Masakambing Cockatoo, serta para mahasiswa pecinta alam dan aktifis lingkungan. (dim/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News