KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) mengajak masyarakat Kabupaten Kediri dan Jamaah Maiyah untuk merefleksikan kemerdekaan dengan menyadari tahapan atau kondisi Indonesia saat ini.
Dalam acara Sinau Bareng Cak Nun itu, perwakilan masyarakat yang hadir diminta untuk membuat kelompok dan mendiskusikan tahapan tersebut dengan menganalogikan atau mengumpamakan Indonesia dengan evolusi kelapa. Mulai dari bluluk (bunga kelapa yang mulai berbuah), cengkir (buah kelapa kecil), degan (kelapa muda), hingga kelapa.
BACA JUGA:
- Pesta 5 Goal saat Jamu Persikabo, Mas Dhito: Optimis Persik Masuk Championship Series
- Peringatan Hari Jadi ke-1220 Kabupaten Kediri Berlangsung di Pendopo Panjalu Jayati
- Rembug Stunting, Bupati Kediri: Pastikan PMT Dikonsumsi Anak, Bukan Orang Tua
- Jelang Lebaran, Bandara Internasional Dhoho Kediri Diharapkan Sudah Beroperasi
“Negara kita ini masuk dalam tahapan (evolusi) mana? dan definisikan setiap tahapan evolusi tersebut menurut pandangan kalian,” tanya Cak Nun kepada jamaah.
Usai mendiskusikannya, ketiga kelompok tersebut sinau atau belajar dengan mendiskusikan setiap perkembangan Indonesia dengan perumpaan kelapa itu. Yang kemudian dipresentasikan untuk dibedah tuntas.
Menurut Cak Nun, dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Kediri, daerah ini akan menjadi mulai dari matang atau majunya Indonesia. Yang mana dari hasil diskusi yang dihasilkan ini, ketiganya memiliki pandangan yang sama yakni Indonesia saat ini pada tahapan hampir matang seperti degan.
“Mudah-mudahan matangnya nusantara ini dari Kediri, karena yang menjadi menjadi kelapa terlebih dahulu adalah Kediri. Potensinya sangat lengkap dan memenuhi syarat,” ujar Cak Nun.
Karena, lanjut Cak Nun, Kediri telah melewati sejarah bluluk yang dahulu mempunyai Raja Jayabaya serta Empu Bharada. Sehingga untuk berevolusi menjadi kelapa Kediri dirasa paling siap.