Inilah Makcomblang Perkawinan Orang Indonesia dan Taiwan

Inilah Makcomblang Perkawinan Orang Indonesia dan Taiwan Dahlan Iskan

TAIPEI, BANGSAONLINE.com Ternyata banyak cara mengais rezeki. Salah satunya dengan cara jadi . Tak main-main. Orang ini jadi perkawinan orang dengan Indonesia.

Selain jadi , apalagi lagi?

Simak saja tulisan wartawan kondang, Dahlan Iskan, di HARIAN BANGSA hari ini, 29 Agustus 2022. Atau di BANGSAONLINE.com di bawah ini. Selamat menikmati: (PENGANTAR REDAKSI BANGSAONLINE)

ANDA sudah kenal orang ini. Di kolom komentator Disway ia selalu menggunakan nama ini: Everyday Mandarin.

Setiap saya menulis soal , Everyday Mandarin pasti berkomentar. Sampai suatu saat ia menulis: saya sudah membeli tiket ke . "Kalau boleh saya akan melaporkan perjalanan saya ke ," tulisnya.

Saya pun minta tolong admin. Agar dilacak siapa Everyday itu. Ternyata ia alumnus . Lalu punya bisnis terkait : mengurus siapa pun yang ingin belajar di .

Nama asli Everyday adalah Alfonso Indra Wijaya. Ia punya pekerjaan lain yang tidak kalah larisnya: menjadi . Orang yang ingin mencari istri di Indonesia bisa lewat dirinya.

Sudah lebih 200 pasang berhasil ia perjodohkan. Salah satu pekerjaan beratnya: meyakinkan mertua. Baik yang di Indonesia maupun yang di .

Sudah 2,5 tahun Everyday tidak ke . Pandemi menjadi penghalangnya. Maka ketika membuka diri lagi, Everyday merasa hidup lagi.

Ini, seperti yang ia janjikan, adalah laporannya dari :

***

Para penumpang, kita telah mendarat di Taoyuan International Airport. Begitu pengumuman dari pramugari maskapai China Airlines mengumumkan.

Senang dan lega. Senang karena butuh 2,5 tahun untuk bisa tiba kembali di . Padahal jaraknya cuma 4,5 jam naik pesawat. Pandemi menghentikan banyak hal. Lega karena tak perlu tes PCR lagi untuk ke . Peraturan baru ini berlaku sejak 15 Agustus 2022 lalu.

Hari sudah malam. Pukul 21.30 waktu setempat. Pesawat penuh dengan penumpang. Pebisnis, pelajar, pekerja migran, dan kunjungan keluarga. Tumplek jadi satu. Belum ada turis. Belum diizinkan.

Tak ada lagi jaga jarak di kursi pesawat. Semua sudah tak sabar ingin segera keluar pesawat. Suasana di dalam pesawat masih persis seperti sebelum 2,5 tahun lalu. Bahkan kita masih disuguhi nasi. Bedanya, hanya pramugari memakai pakaian pelindung tambahan. Mereka dan kita semua masih memakai masker.

Saat antre keluar pesawat, saya sempat mengobrol dengan 2 orang pramugari. Mereka pun meladeni obrolan. Tanpa ragu. Tanpa khawatir tertular virus. Dan saya baru tahu: ternyata para pramugari itu belum keluar dari pesawat sejak pagi. Sejak berangkat dari ke Jakarta.

Pesawat itu berangkat dari Taoyuan International Airport (boleh disebut ) di pagi hari. Tiba di Jakarta sore. Selama di Jakarta semua awak tidak keluar dari pesawat. Sorenya langsung bertugas kembali melayani penumpang dari Jakarta ke . Berarti seharian penuh,14 jam, mereka tinggal di pesawat. Letih, sudah pasti. Tapi tetap ramah dan senyum. Kelihatan dari matanya. Xie xie, xiao jie.

Begitu di ujung garbarata, rombongan dari Everyday Mandarin, para mahasiswa, langsung disergap berbagai prosedur keimigrasian dan kesehatan.

Semua orang yang tiba dari luar masih wajib mengikuti aturan masa karantina: 3 hari ditambah 4 hari.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO