SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Strategi Gubernur Khofifah menggelar operasi pasar dan pasar murah untuk menahan gejolak harga atau inflasi mendapat apresiasi dari BPS Jatim. Langkah tersebut dianggap mampu menciptakan daya beli masyarakat pascakenaikan harga BBM pada 3 September lalu.
"Strategi ini (operasi pasar) adalah langkah yang tepat. Sangat tepat program dari ibu gubernur, bagaimana agar pengendalian harga ini dan daya beli masyarakat bisa tercipta," kata Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, kepada awak media, Minggu (25/9/2022).
BACA JUGA:
- Khofifah Ajak Rajut Kembali Persaudaraan Pascaputusan MK soal Pilpres 2024
- Terima Penghargaan dari Menteri PPPA, Khofifah Ajak Perempuan Jadi Juru Damai
- Di Makassar, Khofifah Ajak Perempuan Pupuk Spirit Kejuangan Kartini
- Di Konawe, Khofifah Ungkap Pesan Hadratussyaikh, yang Berjuang di NU Diakui Santrinya
“Sebab, bicara soal inflasi ada 11 kelompok pengeluaran masyarakat, yang paling banyak terdampak akibat harga BBM adalah bahan makanan, kemudian juga transportasi. Yang paling bergejolak adalah volatile food. Maka ini sangat tepat program Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim,” tegasnya.
Dalam program itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melepas keberangkatan truk yang membawa aneka sembako dan akan dijual pada 25 titik pasar di 8 kabupaten/kota. Puluhan truk diberangkatkan dari Gedung Negara Grahadi dan menuju sejumlah wilayah yang menjadi titik sampling BPS.
Adapun daftar 25 pasar ini yaitu, Pasar Mangli dan Pasar Kreongan di Jember; lalu Pasar Jajag, Pasar Genteng 1, Pasar Blambangan, Pasar Rogojampi, Pasar Banyuwangi di Banyuwangi; dan Pasar Anom Baru, Pasar Bangkal Sumenep, Pasar Besar, Pasar Belimbing, dan Pasar Dinoyo di Kota Malang.
Selain itu juga ke Pasar Wonokromo, Pasar Genteng, Pasar Pucang Anom, Pasar Soponyono di Surabaya; Pasar Wonoasih dan Pasar Baru di Kota Probolinggo; Pasar Setono Betek dan Pasar Pahing di Kota Kediri; serta Pasar Sleko dan pasar Besar di Kota Madiun.
Gubernur menegaskan bahwa Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim sengaja digelar sebagai bagian dari upaya pihaknya mengendalikan inflasi, menstabilkan harga bahan pokok, meningkatkan daya beli masyarakat, dan membantu meringankan beban masyarakat setelah kenaikan harga BBM.
“Ada Rp 257 Miliar program perlindungan sosial yang disiapkan Pemprov Jatim. Sebagian untuk Operasi Pasar dan Pasar Murah. Karena di tengah kenaikan harga BBM, masyatakat butuh penguatan daya beli,” tuturnya.
Di setiap titik Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim ini, dijual daging ayam ras, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, gula, beras, cabai kriting, cabai rawit, daging sapi. Semuanya komoditas dijual dengan harga di bawah harga pasar.