Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
83. Wayas-aluunaka ‘an dzii alqarnayni qul sa-atluu ‘alaykum minhu dzikraan
BACA JUGA:
- Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Memetik Hikmah dari Kepemimpinan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman
- Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Keputusan Bijak untuk Sengketa Peternak Kambing Vs Petani
- Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Dua Nabi, Bapak dan Anak
- Usia Nabi Nuh 1.000 Tahun, Tapi "Gagal" Dakwahi Umatnya, Ini Perbedaan-Persamaan dengan Nabi Luth
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Zulqarnain. Katakanlah, “Akan aku bacakan kepadamu sebagian kisahnya.”
84. Innaa makkannaa lahu fii al-ardhi waaataynaahu min kulli syay-in sababaan
Sesungguhnya Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu.
85. Fa-atba’a sababaan
Maka, dia menyusuri suatu jalan.
TAFSIR AKTUAL
Awal kali menafsir surah al-kahf ini, sudah dikemukakan lebih dulu empat tokoh yang ada pada surat tersebut. Pertama, pemuda goa (ashab al-kahf). Kedua, sosok konglomerat. Ketiga, Khidir dan Musa, dan keempat, representasi pejabat, yakni Dzu al-Qarnain.
Orang-orang kafir Makkah usil banget terhadap apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah menanyakan siapa sesungguhnya raja hebat tempo dulu yang berjuluk Dzu al-Qarnain itu?
Soal ini sejatinya bisikan dari seorang pendeta senior kepada al-Nadlr ibn al-Haris guna menguji: apakah Muhammad SAW itu nabi beneran atau abal-abal?