Oleh: Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag*
83. Wayas-aluunaka ‘an dzii alqarnayni qul sa-atluu ‘alaykum minhu dzikraan
BACA JUGA:
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Abu Bakar R.A., Khalifah yang Rela Habiskan Hartanya untuk Sedekah
- Tafsir Al-Anbiya' 48-50: Momen Nabi Musa Berkata Lembut dan Keras kepada Fir'aun
- Tafsir Al-Anbiya 48-50: Fir'aun Ngaku Tuhan, Tapi Tak Mampu Melawan Ajalnya Sendiri
- Tafsir Al-Anbiya' 41-43: Arnoud Van Doorn, Petinggi Partai Anti-Islam yang Justru Mualaf
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Zulqarnain. Katakanlah, “Akan aku bacakan kepadamu sebagian kisahnya.”
84. Innaa makkannaa lahu fii al-ardhi waaataynaahu min kulli syay-in sababaan
Sesungguhnya Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi dan Kami telah memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu.
85. Fa-atba’a sababaan
Maka, dia menyusuri suatu jalan.
TAFSIR AKTUAL
Tamkin dan Talwin itu istilah sufistik. Talwin, lawwana yulawwinu talwin, artinya mewarnai. Maksudnya, seseorang mesti mewarnai dirinya dengan sifat-sifat indah dan amal-amal kebajikan yang membuat dirinya tampil sebagai sosok yang terpuji.