KH Hasyim Muzadi: Mengelola NU Jangan Disamakan dengan Mengelola Parpol

KH Hasyim Muzadi: Mengelola NU Jangan Disamakan dengan Mengelola Parpol KH. Hasyim Muzadi. (wikipedia)

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - KHA Hasyim Muzadi, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang dan Depok Jawa Barat, mengungkapkan bahwa megelola organisasi Nahdlatul Ulama (NU) jangan disamakan dengan mengurus partai politik (parpol). Menurut dia, kalau parpol memang semua orang direkrut masuk agar bisa menambah suara saat pemilu. Misalnya orang yang berpaham beda tetap direkrut. Bahkan agama yang berbeda pun dipersilakan asal bisa menambah suara.

”Tapi kalau mengurus NU tak bisa seperti itu karena kita menjaga aqidah,” kata Kiai Hasyim Muzadi dalam Silaturahim dan Halaqoh Kiai Pesantren se-Jawa Timur bertema “Mengelola Hutan di Jawa secara Berketuhanan” di Jombang kemarin (Jumat, 8/5/2015).

Dalam acara yang digelar Forum Silaturahim Kiai Pesantren bekerjasama dengan Perhutani itu hadir para kiai pengasuh pesantren se-Jawa Timur. Selain Kiai Hasyim Muzadi tampil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Ir Salahuddin Wahid (Gus Solah) sebagai pembicara.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini mengingatkan agar para kiai waspada terhadap paham di luar NU yang kini menyerbu organisasi yang didirikan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari itu.

”Sebab kalau tidak, NU bisa jadi tempat kos-kosan semua ideologi yang berbeda,” tegas Kiai Hasyim Muzadi.

Ia mencontohkan serbuan Syiah, Wahabi dan Islam Liberal yang kini sudah masuk ke dalam tubuh NU. Tiga paham ini, menurut Kiai Hasyim, melakukan penyusupan ke dalam NU lewat figur-figur pengurus NU. ”Kalau Syiah masuknya halus, sedang Wahabi masuk dengan cara menyalahkan ajaran NU,” katanya.

Sementara Ketua PCNU Kabupaten Situbondo KH Fauzan Masruri, SAg, yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa Islam Liberal sangat berbahaya karena paham dan ajarannya tak sesuai dengan NU.

”Saya tahu sendiri waktu di Makassar (Muktamar NU). Ulil itu salaman dengan wanita bule sudah biasa,” kata Fauzan Masruri kepada BANGSAONLINE.com. Ulil Abshar Abdalla adalah tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang menganggap semua agama sama benar.

Fauzan Masruri juga memberi contoh ajaran Aminah Wadud, tokoh Islam Liberal asal Amerika. ”Menurut Aminan Wadud kan seorang wanita boleh jadi imam shalat yang jamaahnya laki-laki,” katanya.

”Kalau begitu mushalla dan langgar bisa rame. Karena akan banyak lelaki yang bermakmum sambil melihat imamnya,” katanya sembari tertawa. (tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO