JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Setelah gagal mendapat dukungan rakyat untuk jadi presiden tiga periode, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini gencar melakukan manuver politik untuk meng-endorse (mendukung) calon presiden 2024. Jokowi minta relawannya memilih calon presiden berambut putih dan mukanya berkerut karena memikirkan rakyat.
Sebesar apa pengaruh Jokowi pada pemilih presiden 2024? Ternyata beberapa hasil survei lembaga survei mengungkapkan bahwa pengaruh Jokowi sangat kecil. Hasil survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA , misalnya, mengungkap bahwa pengaruh Jokowi pada Pilpres 2024 sangat tak signifikan. Survei itu dilakukan pada 10-19 Oktober 2022.
BACA JUGA:
Dikutip CNN Indoensia, LSI Denny JA membuat tiga simulasi dalam survei itu. Simulasi itu melibatkan tiga proyeksi pasangan calon, yakni Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto-Puan Maharani, dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dukungan Jokowi untuk Ganjar-Airlangga hanya menambah perolehan suara sekitar 1,5 persen. Jika dukungan itu diarahkan ke Prabowo-Puan, hanya akan menambah sekitar 1,7 persen.
Lalu, jika Jokowi mendukung Anies-AHY, efek penambahan suara hanya 1,7 persen. LSI Denny JA pun menyimpulkan efek Jokowi hanya berlaku jika persaingan antar paslon sangat ketat.
"Ketika persaingan margin besar (selisih lebih dari 3 persen), dukungan Jokowi tidak mengubah pemenang," dikutip dari keterangan tertulis LSI Denny JA, Rabu (23/11).
Survei ini itu melibatkan 1.200 responden di 34 Provinsi. Survei menggunakan wawancara tatap muka (face to face interview) dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen.
Sebelumnya, Survei Litbang Kompas pada pada 24 September hingga 7 Oktober 2022 juga mengungkap pengaruh Jokowi tak sampai 20 persen. Hanya 15,1 persen responden yang menyatakan akan memilih capres yang disarankan Jokowi.