SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 4 penderita gagal ginjal dari Kecamatan Besuki mendatangi Komisi IV DPRD Situbondo, Selasa (31/1/2023). Mereka mengadukan kesulitannya dalam hal transportasi untuk cuci darah ke rumah sakit di wilayah kota, lantaran harus menempuh jarak 45 km.
Kondisi ini terlalu berisiko bagi keselamatan, dan juga terlalu berat karena keterbatasan ekonominya. Para penderita ginjal itu diterima oleh pimpinan dan sejumlah anggota Komisi IV DPRD Situbondo.
BACA JUGA:
- Sibuk Kunker, Kantor DPRD Situbondo Sepi, Masyarakat Kecewa
- Polemik Wisata Karaoke di Eks Lokalisasi Gunung Sampan, Begini Respons Wakil Bupati dan Dewan
- Tak Cuma MUI, Anggota DPRD Jatim Ikut Tolak Rencana Pemkab Situbondo ke Eks Lokalisasi Gunung Sampan
- Eks Lokalisasi Gunung Sampan Situbondo Diubah Jadi Wisata Karaoke
Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, Lukman Safi, mengatakan bahwa pihaknya menerima pengaduan 4 penderita gagal ginjal. Ia menegaskan komitmennya untuk membantu kesulitan yang mereka hadapi.
"Kami prihatin dengan kondisi yang mereka hadapi dan akan membantu kesulitannya,” ujarnya kepada awak media.
Terkait kesulitan transportasi, Lukman mengaku bakal berkoordinasi dengan Rumah Sakit Daerah Abdurrahim (RSAR)
"Setelah ini, saya akan koordinasi dengan Direktur Rumah Sakit Abdul Rahim untuk membicarakan persoalan transportasi ini," ucapnya.
Ia juga meminta Pemkab Situbondo untuk segera merealisasikan pelayanan cuci darah atau hemodialisis di daerah Besuki dan Asembagus, dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Pelayanan kesehatan harus lebih mudah dan dekat dengan masyarakat," pungkasnya.