Komitmen Majukan Pendidikan Jatim, Gubernur Khofifah Raih Anugerah Pemda Transformasi Digital

Komitmen Majukan Pendidikan Jatim, Gubernur Khofifah Raih Anugerah Pemda Transformasi Digital

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ke) RI memberikan penghargaan kepada sejumlah kepala daerah. Penghargaan itu atas capaian Transformasi Anggaran dan Regulasi, Anugerah Pemda Transformasi Pembelajaran, Anugerah Pemda SDM Pendidikan, Anugerah Pemda Program Indonesia Pintar, Anugerah Pemda Transformasi Digital, Anugerah Pemda Transformasi Pendidikan Ramah Anak, dan terakhir Anugerah Pemda Transformasi Pendidikan Vokasi.

Dalam penganugerahan ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendapat Anugerah Pemda Transformatif Provinsi untuk Kategori Pemda Transformasi Digital, Senin (29/5).

Penghargaan diterima langsung oleh Plt. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur diserahkan langsung oleh Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim didampingi Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PDM) dan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK).

Anugerah ini diberikan sebagai keberhasilan dalam meningkatkan literasi numerasi dengan mendorong penyelenggara pendidikan menggunakan Platform Merdeka Mengajar dan akun belajar.id untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan pengelolaan satuan pendidikan pada tingkat pemerintah daerah provinsi.

Tak hanya itu, penghargaan ini tak lepas dari inovasi yang digagas Khofifah dalam mengatasi persoalan learning loss di Jawa Timur selama pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 lalu.

Di mana pada masa ini, pendidikan menjadi sektor yang terdampak karena terbatasnya pembelajaran tatap muka.

Salah satu solusi agar seluruh wilayah tetap terjamah pendidikan dan pembelajaran tetap berjalan dengan baik, saat itu digagaskan alat Anjungan Belajar Mandiri (ABM). Alat ini diberikan kepada daerah yang berada di wilayah pegunungan, pedalaman dan kepulauan yang tidak terjangkau oleh internet.

Inovasi ini merupakan salah satu dari program digitalisasi pendidikan yang merupakan program prioritas sejak tahun 2020 saat pandemi Covid-19.

"Adanya alat ini (ABM, red) agar tidak ada daerah yang tidak bisa menikmati digital. Keluarnya kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), membuat Jatim mencetuskan program prioritas ABM dan menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang semua wilayahnya menikmati teknologi digital," jabar Khofifah.

Dijelaskan Khofifah, ABM merupakan alat yang berisi berbagai materi pembelajaran, di mana guru bisa mengupload dan mendownload bahan ajar. Alat juga dipasang semacam wifi yang dapat menjangkau dengan radius maksimal 30 meter. Alat tersebut terpasang di balai desa/sekolah yang mudah dijangkau oleh siswa.

Penghargaan yang diraih Gubernur Khofifah ini juga dilandaskan dari program Implementasi Kurikulum Merdeka yang diterapkan di SMA/SMK dan SLB di Jawa Timur. Dari jumlah 4.157 lembaga, di akhir tahun 2022, sebanyak 76 persen SMA/SMK dan SLB sudah melaksanakan IKM. Jumlah ini terbanyak di antara provinsi lainnya di Indonesia.

Kemudian, pada awal Mei 2023, capaian IKM mendekati 99 persen diterapkan di lembaga sekolah di Jatim. Dari total lembaga SMA/SMK dan SLB, hanya 48 lembaga yang belum melaksanakan IKM karena ada permasalahan akun.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO