Ratusan KPM di Pakel Tulungagung Terima Bansos DBHCHT

Ratusan KPM di Pakel Tulungagung Terima Bansos DBHCHT Kepala Dinsos Tulungagung (topi hitam) saat melakukan monitoring dan mengecek data Supayah (80), warga asli Desa Ngrance yang menerima bantuan sosial DBHCHT.

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Dinas Sosial (Dinsos) telah melakukan pemantauan dan penyaluran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau () tahun 2023 kepada ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Pakel, Rabu (6/9/2023).

Kepala Dinsos , Wahiyd Masrur, menyebut tujuan pemantauan dan penyaluran ini adalah untuk memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran, dengan alamat yang benar, dan jumlah yang sesuai dengan ketentuan.

Baca Juga: Program Sehati Bung Karna, Kepala Desa Curah Tatal Ingin Keberlanjutan

Selain itu, pihak berwenang juga melakukan pemeriksaan untuk memastikan, nilai bantuan yang diterima oleh KPM benar-benar utuh sesuai dengan ketentuan. Setiap KPM seharusnya menerima 400.000 rupiah per orang untuk dua bulan.

"Kami sangat menekankan bahwa tidak ada potongan sepeserpun. Petugas pendamping atau pihak desa dilarang memotongnya mereka bebas administrasi. Hal ini sesuai dengan amanah undang-undang," kata Masrur kepada awak media usai melakukan monitoring di lokasi penyaluran bantuan.

Ia menyatakan, penyaluran diberikan sekitar lebih kurang 900 KPM dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Pakel pada kesempatan ini. Setiap penerima manfaat menerima 400.000 rupiah dari alokasi bantuan untuk Juni dan Juli.

Baca Juga: Komitmen Jadi Rujukan di Wilayah Barat, RSUD Besuki Bangun CSSD dan Belanja Alat Medis

"Kenapa pembagian bantuan ini dilakukan pada awal September karena membutuhkan waktu proses. Proses ini mencakup verifikasi data penerima bansos serta koordinasi dengan bank yang menyalurkannya," ujarnya.

Secara keseluruhan, lanjur Masrur, setiap penerima manfaat akan menerima alokasi selama 7 bulan dengan jumlah Rp200 ribu setiap bulannya. Penyaluran alokasi untuk bulan berikutnya direncanakan pada akhir Oktober mendatang.

"Bantuan yang diberikan mencakup alokasi bulan Juni dan Juli tuntas hari ini, dan alokasi untuk bulan Agustus, September, dan Oktober akan disalurkan kepada para penerima pada akhir bulan Oktober mendatang," tuturnya.

Baca Juga: Festival Kopi dan Tembakau 2024 di Situbondo, Perusahaan Asal Malang Transaksi Tembakau Besuki

Ia menjelaskan, jumlah penerima bantuan di seluruh mencapai 9.200 KPM, dengan total anggaran mencapai Rp3,8 miliar. Pihaknya berharap, bantuan ini akan membantu meningkatkan daya beli masyarakat, termasuk petani tembakau, karyawan pabrik rokok, dan lainnya, serta mengurangi beban pengeluaran untuk membeli kebutuhan pokok.

"Mudah mudahan bantuan tersebut dapat mengurangi beban pengeluaran, setidaknya dapat dipergunakan untuk membeli kebutuhan pokok yang di perlukan," ucapnya.

Supayah (80), warga asli Desa Ngrance, merupakan salah satu penerima manfaat dari program ini. Dalam wawancara singkat, Supayah mengungkapkan rasa terbantunya berkat Bansos ini.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan, RSAR Situbondo Belanja EEG dan Mesin Anestesi dari DBHCHT 2024

"Bantuan ini sangat membantu kami untuk membeli beras, yang menjadi kebutuhan pokok keluarga kami," ujar Supayah.

Dia berharap program Bansos akan terus berlanjut dan membantu mereka dalam menghadapi masa-masa sulit.

Program Bansos sendiri merupakan upaya pemerintah dalam mendukung masyarakat, terutama yang berada di daerah pedesaan yang wilayah terdapat tanaman tembakau dan pabrik rokok, untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dana tersebut berasal dari hasil cukai hasil tembakau yang dikelola dan didistribusikan kepada keluarga penerima manfaat seperti Supayah. (adv/fer/rev)

Baca Juga: Pemkab Situbondo Siap Distribusikan Paket Sembako Program DBHCHT

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pria di Tulungagung Pepet Perempuan Pengendara Motor Sambil Masturbasi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO