TUBAN, BANGSAONLINE.com - Munculnya status nonaktif terhadap Perguruan Tinggi Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban yang beralamatkan di Jalan Manunggal Nomor 62 Tuban membuat sejumlah alumnus kecewa dengan kinerja rektor.
Tidak hanya mengeluh dengan kinerja rektor, mereka juga mempertanyakan keabsahan ijzah yang sudah dikeluarkan kampus terbesar di Kabupaten Tuban itu. Bahkan, tidak sedikit pula mereka mengeluhkan keberadaan kelas jauh yang dilaksanakan UNIROW dengan minim fasilitas kulaih yang pernah diikuti.
Baca Juga: Gaji Kecil, Viral #JanganJadiDosen, Kenapa Gaji ASN Depkeu, Depdagri, Pajak, BUMN Besar?
“Sejak dulu saya komplain soal fasilitas yang diberikan UNIROW, kok tidak sesuai dengan biaya yang saya keluarkan. Namun komplain saya itu tidak diindahkan oleh dosen pengajar saat itu,” ujar Pasri alumnus UNIROW prodi PGSD asal Kabupaten Blora.
Menurutnya, berbagai permasalahan yang menimpa UNIROW saat ini, karena dipengaruhi kinerja rektor yang kurang baik dalam menjalankan tugas sebagai petinggi kampus. Lihat saja rasio perbandingan dosen antara mahasiswa. Di kampus UNIROW antara dosen dengan mahasiswa rata-rata perbandingannya 1:50 bahkan lebih hingga mencapai ratusan. Padahal, idealnya ialah 1:30.
Melihat persoalan itu Pasri mengungkapkan jika seorang rektor harusnya memberikan solusi. Supaya permasalahan yang ada di kampus UNIROW segera teratasi. “Sudah tau ada pengetatan peraturan dari pemerintah, malah tidak kunjung dibenahi. Berarti ini menunjukkan kalau rektornya yang tidak serius dalam nangani permasalahan ini,” tambah perempuan lulusan PGSD UNIROW 2012 itu.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Bahlil, Surokim: Lebih Baik Percaya Kampus Ketimbang Politikus
Senada disampaikan alumnus Mahasiswa UNIROW asal Kecamatan Bangilan, Tuban yang namanya minta dirahasiakan, ia meminta agar pihak kampus segera membenahi permasalahan yang melanda UNIROW itu. Ia meminta rektor UNIROW, Hadi Tugur, segera melengkapi persyaratan yang dinilai belum lengkap oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) agar status PT UNIROW kembali aktif.
“Kasihan adik-adik yang masih kuliah, kalau status PT UNIROW sendiri belum kembali aktif,” terangnya.
Sementara itu, dikabarkan bahwa sebelumnya status UNIROW legalitasnya telah dipertanyakan oleh sejumlah publik khususnya para alumni. Legalitas tersebut di antaranya mulai izin operasional, akreditasi dan status Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang disinyalir masih bermasalah.
Baca Juga: Kolaborasi Internasional, Pascasarjana Unisma Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Malaysia
“Kini status PT-nya malah di Nonaktifkan kembali, kalau tidak percaya silakan dicek http://forlap.dikti.go.id/
Dikatakan Huda panggilan akrabnya, selama ini di UNIROW memang standar dosen prodinya belum memenuhi ketentuan yang disyaratkan. Salah satu contoh, masih banyaknya standar guru yang ikut menjadi dosen pada perguruan tinggi. Padahal semestinya hal itu tidak boleh terjadi karena bisa mempengaruhi kualitas dan mutu.
“Gimana mau jadi kampus nompor satu se-Indonesia, dosen saja ada yang nyambi menjadi guru SMA, SMP hingga guru SD,” ujarnya.
Baca Juga: Ilmuwan Kita Malas, Ketika Capai Gelar Profesor
Saat ini Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menonaktifkan 235 perguruan tinggi di Indonesia. Ratusan kampus tersebut dinonaktifkan karena tidak memenuhi kualifikasi dengan baik. Seperti terlalu banyak memiliki prodi yang tidak sesuai standar, rasionya tidak sesuai antara dosen dan mahasiwam, dan tidak memiliki fasilitas serta juga karena sedang berkonflik.
Dari 235 daftar nama yang PT-nya dinonaktifkan itu, UNIROW Tuban termasuk salah satunya. Konsekuensi adalah, kini UNIROW tidak akan mendapatkan bantuan dana hibah. Selain itu, dosen pengajar perguruan tinggi itu pun tidak akan mendapatkan dana riset. Bahkan, apabila ada dosen yang mencari beasiswa pun tidak akan ada kesempatan, juga ijazah yang mereka keluarkan akibatnya ilegal.
Hingga berita ini ditulis dan diturunkan, Rektor UNIROW Tuban, Hadi Tugur, belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com. (wan/rvl)
Baca Juga: Siswa Asal Jatim Terbanyak, 110.459 Calon Mahasiswa Lolos SNMPTN 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News