SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah menyerahkan piagam penghargaan dan menyematkan Satya lencana donor darah kepada sukarelawan yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 75 kali. Agenda tersebut berlangsung di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (19/10/2023).
Terdapat 525 orang yang menerima penghargaan dan lencana dari mantan Menteri Sosial itu. Namun, penyerahan penghargaan secara simbolis dilakukan khusus untuk 10 orang pendonor darah.
BACA JUGA:
- Hadiri HUT Pepabri ke-65, Khofifah Berterima Kasih atas Sinergi Membangun Jatim
- Mohon Doa Restu Maju Pilgub Jatim 2024, Khofifah Ajak Muslimat NU Jember Perbanyak Sedekah
- Peringati Hantaru 2024, Kantor ATR/BPN Tuban Gelar Donor Darah
- Khofifah Ajak Nahdliyin Implementasikan Qanun Asasi NU saat Harlah Muslimat ke-78 di Kota Batu
Kepada para penerima penghargaan, Khofifah menyampaikan apresiasi dan berterima kasih setinggi-tingginya telah bersuka rela mendonorkan darahnya secara rutin. Bahkan, ada di antara mereka yang telah mendonorkan darahnya lebih dari 75 kali.
"Kalau bisa dihitung, sudah berapa banyak orang yang sudah panjenengan selamatkan, mudah-mudahan menjadi jariyah panjenengan semua," ucapnya.
Menurut dia, donor darah adalah sebuah langkah yang murni dan manusiawi untuk menebarkan kebaikan kepada sesama tanpa membedakan agama, ras, warna kulit dan golongan. Dengan berdonor darah tidak hanya menyelamatkan orang lain tetapi juga menyehatkan diri sendiri.
"Saya berharap masyarakat luas khususnya Jawa Timur terus berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial donor darah. Karena selain untuk membantu sesama, juga bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental," tuturnya.
Berkaitan dengan misi kemanusiaan yang dibawa PMI, Khofifah mengusulkan agar PMI Jatim memberikan rekomendasi kepada PMI pusat untuk memberi bantuan berupa donasi darah bagi korban tragedi kemanusiaan di Palestina. Hal tersebut bisa dilakukan tentu dengan diplomasi dan teknis pengiriman donasi darah yang dipastikan bisa sampai di Palestina dengan aman.
"Mungkin ada gerakan lebih masif rekomendasi dari PMI Jawa Timur kepada PMI nasional kemudian PMI Indonesia kepada Pang Merah dunia sama-sama kita memberikan support donor darah untuk saudara-saudara kita di Palestina," ujarnya.
Gubernur mengatakan bahwa yang terjadi di Palestina bukan persoalan antaragama tetapi lebih kepada persoalan kemanusiaan. Oleh sebab itu, ia berharap usulan yang disampaikan bisa ditindaklanjuti sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Palestina terlebih ada rumah sakit Indonesia yang berdiri disana.
"Dengan berbagai macam ikhtiar dan tentu diplomasi tertentu, ada format-format yang secara teknologi dimungkinkan untuk bisa memastikan bahwa darah yang didonasikan itu aman sampai di tempat tujuan," katanya.
Tak hanya itu, Khofifah menyampaikan perlunya ada dorongan yang bersifat kontinu dari masing-masing kepala daerah kabupaten/kota agar memberikan perhatian terhadap Unit Transfusi Darah (UTD) di daerahnya. Karena dari 37 UTD yang ada, hanya 5 UTD yang memiliki standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.