SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ternyata latar belakang keluarga Mahfud MD cukup menarik. Tokoh nasional asal Madura yang kini menjabat Menko Polhukam dan calon wakil presiden RI itu lahir dari keluarga Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU).
Ayah Mahfud MD bernama Haji Mahmoddin. Nama ayahnya itu kemudian oleh Mahfud MD ditaruh di belakang namanya. Tapi karena nama ayahnya itu dianggap kurang keren, maka nama Mahmoddin itu disingkat MD.
Baca Juga: Luruskan Penyebutan Hakim dalam Tap MPRS, Mahfud MD: Yang Mulia atau Yang Memalukan?
"Saya singkat agar keren," kata Mahfud MD sembari tersenyum.
Jadilah Mahfud MD yang kemudian sangat populer.
Haji Mahmoddin adalah PNS Pemda di Madura. Ia sangat fanatik terhadap Partai Nahdlatul Ulama (PNU). Padahal PNS saat itu harus loyal dan memilih Golkar.
Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok
“Ayah saya sempat ditahan karena membela Partai NU, tidak memilih Golkar,” kata Mahfud MD suatu ketika.
Firman Syah Ali, keponakan Mahfud MD, kepada BANGSAONLINE, membenarkan bahwa ayah Mahfud MD pernah ditahan karena tak mau menyoblos Golkar.
“Pada Pemilu pertama Orde Baru tahun 1971 Haji Mahmoddin ditahan oleh rezim Orba karena membela partai NU dan tak mau loyal pada Golkar,” kata Firman Syah Ali kepada BANGSAONLINE, Sabtu (21/10/20230).
Baca Juga: Sama Pernah Naik Jet Pribadi, Tapi Mahfud MD Bukan Gratifikasi, Kaesang Belum Berani Klarifikasi
Menko Polhukam Mahhfud MD. Foto: istimewa
Menurut dia, pada saat itu H Mahmoddin kepala wilayah di instansinya. Maka ia didoktrin oleh rezim Orde Baru untuk memenangkan Golkar.
Baca Juga: Mahfud MD Dukung Rhoma Irama Melawan Kebohongan Habaib Ba'Aalawi
“Tapi Haji Mahmoddin malah kampanye Partai NU. Hasil pemilu di wilayahnya tidak ada satupun suara Golkar, berarti termasuk Kepala Wilayahnya yaitu Haji Mahmoddin tidak menyoblos partai pemerintah Orde Baru," tutur Firman.
Bukan hanya keluarga Mahfud MD yang fanatik NU. Tapi juga mertua Mahfud MD, yaitu KH Sya'roni Abdullah, juga sangat fanatik NU. Bahkan Kiai Sya’roni Abdullah adalah Ketua NU Semboro Jember Jawa Tmur.
Begitu juga ibu mertuanya. “Mertua perempuannya merupakan puteri kiai perintis dan pejuang NU di Semboro Jember, yaitu tokoh Pondok Pesantren Al- Ma'hadunnidzom Semboro,” tutur Firman Syah Ali.
Baca Juga: Sindir IKN yang Belum Punya Investor Asing, Mahfud MD: Cari Terus, Mas Bahlil
Menurut dia, hampir semua pengurus NU di daerahnya masih kerabat mertua Mahfud MD. Mulai dari jajaran Syuriah NU, Muslimat NU, Fatayat NU hingga Ansor.
“Hampir semua masih keluarga Ponpes Al-Ma'hadunnidzom,” katanya.
Kini putera-puteri KH Sya'roni Abdullah juga banyak yang meneruskan perjuangan di NU. Antara lain KH Ahmad Ghufron (mantan Ketua PCNU Bekasi Jawa Barat) dan Nyai Hj Siti Mafrochatin Ni'mah SPd MM (Ketua PC Fatayat NU Banyuwangi dua periode).
Baca Juga: UII Launching Pusat Studi Agama dan Demokrasi
Begitu putera-puteri dan keponakan Mahfud MD banyak yang meneruskan perjuangan kakeknya, H Mahmoddin. “dr M Ikhwan Zein, putera Mahfud MD yang saat ini aktif sebagai Pengurus Cabang Istimewa NU Belanda,” kata Firman.
Firman sendiri sekarang pengurus harian LP Ma'arif NU Jatim, Majelis Pakar IKA PMII Jatim, Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Pergerakan IKA PMII dan pendiri Komite Olahraga Nahdlatul Ulama (KONU). (mma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News